Diceramahi Polisi, Pelajar Terlibat Geng Motor di Kota Banjar Menangis di Pelukan Ibunya

Belasan pelajar SMP, SMA dan SMK yang mengklaim sebagai anggota geng motor Bharkaz Boy hanya menunduk lesu saat dihadirkan bersama orang tua dan gurunya di Aula Polres Ba ...

April 4, 2023 - 01:30
Diceramahi Polisi, Pelajar Terlibat Geng Motor di Kota Banjar Menangis di Pelukan Ibunya

TIMESINDONESIA, BANJAR – Belasan pelajar SMP, SMA dan SMK yang mengklaim sebagai anggota geng motor Bharkaz Boy hanya menunduk lesu saat dihadirkan bersama orang tua dan gurunya di Aula Polres Banjar, Senin (3/4/2023).

Sebanyak 13 remaja yang hadir ini mayoritas merupakan pelajar SMP dan beberapa diantaranya pelajar SMK dan SMA. Mereka tercatat sebagai siswa dari SMPN 1, SMPN 5, SMPN 7 Kota Banjar dan SMPN 1 Cisaga serta siswa SMKN 2 Kota Banjar, SMK Pasundan dan SMAN 3 Kota Banjar.

Para pelajar yang sebelumnya beraksi secara ugal-ugalan di jalan Letjen Suwarto dan kemudian videonya viral di medsos dipanggil untuk diberikan edukasi bersama orang tua dan guru di sekolahnya masing-masing.

Wakapolres Banjar, Kompol Tommy Widodo Arief berpesan agar kesempatan yang diberikan kepada para pelajar ini dapat menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi orang tua.

"Kami masih memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri karena mereka masih berstatus pelajar dan dibawah umur. Semoga ini dapat dijadikan pelajaran dan orang tua khususnya dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anaknya, jangan sampai dibiarkan berkeliaran sampai malam," imbaunya.

Hal senada disampaikan Kasat Reskrim AKP Ali Jupri, yang menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas para pelajar ini jika dikemudian hari masih terlibat kasus yang sama.

"Jangan sampai mereka yang kami beri kesempatan kali ini menjadi seorang penjahat jalanan, gunakan kesempatan ini untuk betul-betul memperbaiki diri," tegasnya.

AKP Ali berujar bahwa 14 remaja ini tidak dikenakan hukuman pidana karena masih dibawah umur.

"Jadi kami lakukan pembinaan sekaligus edukasi kepada mereka agar dapat memberikan efek jera," imbuhnya.

Dari 14 pelajar yang dihadirkan, satu diantaranya tidak hadir dan tiga pelajar SMP yang datang tanpa orang tua.

Mereka kemudian diminta oleh Kabag Ops Polres Banjar untuk memohon ampunan kepada orang tua dan guru yang hadir untuk menebus kesalahannya.

Suasana dramatis terjadi manakala para orang tua dan guru memeluk para pelajar yang diwarnai isak tangis. Nampak beberapa siswa bahkan mengeluarkan air mata penyesalan saat berada dalam pelukan ibunya.

Wakasek SMKN 2, H Dadi satriadi, mengaku bahwa pihaknya selama ini sudah memberikan banyak program yang berkaitan dengan pembinaan terhadap siswanya.

"Kurang bagaimana kami menggelar berbagai pembinaan baik itu imbauan bersama kepolisian, edukasi dan sejenisnya yang rutin kami lakukan tapi kalaupun ini terjadi di luar jam pelajaran sekolah, kami meminta kerjasama orang tua siswa agar lebih meningkatkan pengawasannya saat anak-anak ada di rumah," tuturnya.

Atas keterlibatan siswanya, Dedi menyebut bahwa pihaknya akan memberikan pembinaan terhadap pelajar yang terlibat.

Salah satu orang tua pelajar dari Kelurahan Hegarsari mengungkap bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikan Polres Banjar untuk putranya.

"Dengan cara ini semoga dapat memberikan efek jera bagi putra Kami dan agar dapat menjadi awal untuk memperbaiki diri," katanya.

Ia berujar jika dirinya juga memang sudah sering mengingatkan putranya agar tidak terlibat dalam perkumpulan atau geng motor yang tidak ada manfaatnya.

"Bahkan masyarakat di lingkungan Pangadegan juga sudah resah dengan aksi ratusan geng motor yang setiap Sabtu selalu membuat warga ketakutan saat akan ke Pasar karena mereka bersenjata tajam melakukan tawuran di kawasan tersebut pada pukul tiga dinihari," keluhnya.

Usai mengetahui bahwa putranya menjadi salah satu anggota geng motor tersebut, pria ini mengaku akan menindak tegas kenakalan putranya agar tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow