Indah Kurnia: Masyarakat Harus Paham Mitigasi Resiko Keamanan Transaksi Digital
Ratusan Masyarakat, pelaku UMKM, Perangkat Desa dan pelaku usaha online di Kabupaten Sidoarjo menghadiri Diskusi Publik dengan tajuk
TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Ratusan Masyarakat, pelaku UMKM, Perangkat Desa dan pelaku usaha online di Kabupaten Sidoarjo menghadiri Diskusi Publik dengan tajuk 'Mitigasi Resiko Keamanan Dalam Transaksi Digital' yang digelar DPR RI Komisi XI dan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur di Favehotel Sidoarjo Rabu (25/10/2023).
Indah Kurnia Anggota DPR RI Komisi XI bersama Rizki Ernadi Wimanda selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menjadi narasumber secara online dihadapan ratusan peserta diskusi publik tersebut.
Rizki Ernadi dalam keteranganya menegaskan jika segala sistem yang dibangun oleh Bank Indonesia untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya adalah pentingnya masyarakat memahami tentang keamanan transaksi digital.
"Penting memahami keamanan transaksi digital Bapak dan Ibuk sekalian. Salah satunya melalui QRIS, yang dimana kita mengharapkan agar aktivitas perekonomian masyarakat pada era modern ini berjalan secara efisien," katanya.
"Pelaku Usaha utamanya, harus paham betul bagaimana keamanan transaksi digital mereka agar tak berisiko yang malah merugikan mereka," sambung Rizki.
Sementara, Indah Kurnia berpesan agar masyarakat hingga tingkat bawah RT/RW, Desa, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota terus berkolaborasi dan berkontribusi dalam masalah ekonomi paska babak-belur akibat Pandemi Covid 19 kemarin.
"Provinsi Jawa Timur adalah Provinsi Kedua setelah DKI Jakarta penyumbang ekonomi terbesar di Negara kita. Artinya kita semua mulai RT/RW, Desa, Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten/Kota di Jawa Timur harus siap untuk berkontribusi dan kolaborasi maksimal terhadap masalah ekonomi.
Kalau tidak didukung oleh kabupaten dan kotanya demikian pula Kabupaten tidak mungkin bisa berkontribusi secara maksimal kalau tidak didukung oleh kecamatannya kelurahannya desanya RW dan rt-nya dan masyarakatnya," ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan jika semakin sering kita melakukan diskusi publik seperti ini, maka masyarakat semakin aware semakin sadar pada penguatan ekonomi.
"Namanya potensi dan kekuatan ekonomi itu akan semakin mudah atau semakin nyata untuk bisa kita wujudkan secara bersama-sama. bicara tentang digitalisasi yang semuanya serba nutul (pencet) langsung bertransaksi itu mudah. Tetapi ciri-ciri yang cepat dan mudah itu kalau tidak diimbangi dengan kecerdasan di dalam pemahaman penggunaan teknologi dan digitalisasi itu secara benar maka itu bisa membuat hidup kita juga semakin sulit," paparnya.
Dalam Keamanan Transaksi Digital', Indah Kurnia mengingatkan agar masyarakat jangan asal nutul (pencet) ,cermati dulu bila mau transaksi, apakah sudah benar rekeningnya. Kalau ada aplikasi jangan asal ngeklik.
"Jangan asal nutul, cermati dulu bila mau transaksi, apakah sudah benar rekeningnya. Kalau ada aplikasi jangan asal ngeklik. Karena begitu kita melakukan kesalahan langkah untuk menarik kembali itu tidak mudah jadi apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu mitra kerja utama dari Komisi XI DPRI terhadap keamanan transaksi digital ini sangat kita apresiasi," pesan Indah.
Indah Kurnia berharap para Ketua RT Ketua RW serta tokoh masyarakat dan Tokoh Agama harus leader di ranah masing-masing di masyarakat khususnya literasi keuangan.
"Kita semua tahu bahwa yang namanya digitalisasi itu adalah suatu keharusan yang harus kita ikuti tidak bisa kita hindari. Maka dari itu masyarakat harus paham terkait keamanan transaksi digital mereka. Dengan pemahaman yang cukup, sehingga kita tidak menjadi korban. Maka dengan itu kita akan bisa mewujudkan stabilitas sistem keuangan yang baik," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?