Ikuti Pelatihan P2L, Penyuluh Tuban Belajar Analisa Usaha dan Pemasaran di BBPP Ketindan
Ikuti Pelatihan P2L, Penyuluh Tuban Belajar Analisa Usaha dan Pemasaran di BBPP Ketindan ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Pelatihan pekarangan pangan lestari (P2L) yang diselenggarakan selama empat hari awal Juni 2023 lalu telah dilaksanakan bagi 30 penyuluh pertanian Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan bagian kerjasama Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Tuban dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP Ketindan).
Pekarangan Pangan Lestari atau yang disingkat P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting. Kegiatan P2L ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, laham tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terkait adaptasi dan antispasi iklim ekstrim (El Nino) dan krisis pangan global, BBPP Ketindan sebagai UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) juga berupaya mengimplementasikan arahan tersebut dengan memasukkan materi seperti pemanfaatan limbah rumah tangga untuk pestisida dan pupuk organik dalam berbagai pelatihan salah satunya melalui pelatihan P2L Kabupaten Tuban.
Selain materi tersebut, materi lainnya yang dilatihkan yaitu mendesain P2L berbasis spesifik lokasi, penyusunan menu berbasis B2SA, olahan hasil pangan berbahan lokal, analisa usaha dan pemasaran P2L
Salah satu mata pelatihan yang dilatihkan pada penyuluh supaya kegiatan P2L bisa meningkatkan pendapatan dan berorientasi pasar adalah analisa usaha dan pemasaran P2L. Analisa usaha diperlukan untuk menilai apakah suatu usaha layak dilakukan. Dengan kata lain, hasil analisa usaha akan memberikan arah apakah usaha yang akan dilakukan perlu dilanjutkan atau dimodifikasi.
Analisa usaha diperlukan untuk menghitung semua komponen biaya, pendapatan serta keuntungan yang akan diperoleh. Sedangkan pemasaran merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang keberhasilan usahatani P2L. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, usahatani P2L diharapkan dapat memperoleh pendapatan yang sesuai dan maksimal.
Submateri yang diajarkan pada mata pelatihan analisa usaha dan pemasaran P2L terdiri dari merumuskan rencana usaha P2L, mengidentifikasi komponen usaha P2L, menganalisis usaha P2L, menyusun rencana pemasaran produk P2L serta melakukan promosi dan pemasaran online sederhana.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk ketersediaan pangan.
“Untuk menyediakan pangan dan kebutuhan masyarakat, Kementan terus menggerakkan pemanfaatan pekarangan masyarakat. Peran penyuluh penting agar mengedukasi masyarakat untuk mulai mengisi waktu luang dengan bercocok tanam mengembangkan pertanian urban farming," jelas Dedi Nuryamsi.
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat melakukan usaha P2L dan menyusun strategi pemasaran produk P2L dengan baik serta mendiseminasikan ilmu dan informasi ke petani wilayah binaannya masing-masing dengan baik. Sehingga kedepannya penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan SDM Pertanian dapat membantu petani untuk memajukan usahataninya, dan meningkatkan kesejahteraannya.(*)
Apa Reaksi Anda?