Ijen Geopark Science Olympiad Jadi Sarana Pengenalan Potensi Banyuwangi di Dunia Pendidikan
Sebuah momentum luar biasa menyinari kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa dengan kehadiran Ijen Geopark Science Olympiad. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebuah momentum luar biasa menyinari kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa dengan kehadiran Ijen Geopark Science Olympiad.
Acara bergengsi ini tidak hanya menjadi ajang kompetensi ilmiah, namun juga sarana yang memperkenalkan potensi luar biasa yang diusung oleh oleh kawasan geopark.
Diikuti 3437 peserta dari siswa SD/MI dan SMP/MTS sederajat baik di Bumi Blambangan ataupun daerah Indonesia. Kegiatan ini sebagai upaya untuk menunjukkan kecemerlangan intelektual dan semangat pengetahuan.
General Manager Ijen Geopark, Abdillah Baraas mengatakan, Ijen Geopark Science Olympiad yang belangsung pada Sabtu (28/10/2023) lalu, ini bertujuan mengawinkan pelajaran geopark dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika alias Mipa.
“Untuk tingkat SD ada sekitar 2900 siswa dan SMP kurang lebih 500,” katanya, Selasa (31/10/2023).
Struktur rumah adat suku osing, sebagai salah satu kekayaan Banyuwangi yang dapat diaplikasikan di dunia pendidikan. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Ajang bergengsi tersebut digelar di 25 titik sekolah di setiap kecamatan yang ada di Bumi Blambangan. Nantinya, dari total keseluruhan peserta tersebut diambil sebanyak 125 peserta perjenjang pendidikan untuk diikutkan Olympiad Geopark Internasional.
“Ini sebagai upaya untuk menyaring putra-putri daerah yang berprestasi. Karena ada rencana di bulan Juli 2024 akan ada lomba olympiad geopark Internasional yang rencananya di gelar di Banyuwangi,” jelasnya.
Menurut Abdillah, Ijen Geopark Science Olympiad ini membuktikan bahwa Banyuwangi bukan hanya tempat wisata, melainkan juga sebuah laboratorium alam yang mengandung potensi luar biasa. Melalui kerja sama dan dedikasi, kita dapat terus mengeksplorasi, memahami, dan menghargai kekayaan yang ada di nusantara.
“Pengetahuan Ijen Geopark banyak yang bisa diaplikasikan di materi-materi dunia pendidikan,” cetusnya.
Misal, soal Matematika tentang linmas dapat digambarkan dengan rumah adat osing. Kemudian, terkait simetri lipat bisa diibaratkan dengan situs kawitan.
“Banyak soal ujian siswa siswi yang mencontohkan daerah lain. Padahal di Banyuwangi sendiri cukup kompleks,” tegasnya.
Maka dari itu, fokus utama dari olympiad ini untuk mengenalkan kekayaan alam dan potensi yang ada di Banyuwangi, bawasannya bisa disingkronkan atau diaplikasi ke soal-soal pelajaran.
“Kalau soal-soal disekolah baik pelajaran IPA, Matematika, Geografi dikaitkan dengan potensi yang ada di Banyuwangi, ini nantinya juga dapat memupuk kecintaan anak-anak Banyuwangi terhadap daerahnya,” imbunya.
Perlu diketahui, kegiatan Ijen Geopark Science Olympiad disuport dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan Matematika Sains Club. (*)
Apa Reaksi Anda?