Hasil Survei UMM: Ganjar-Mahfud Unggul Dikalangan NU dan Muhammadiyah

TIMESINDONESIA, MALANG – Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) menjadi yang paling unggul saat ini, sesuai hasil survei yang dilakukan Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Diketahui, survei ini dilakukan pada September 2023 dengan mengambil responden sebanyak 1.000 orang di Jawa Timur.

Untuk nama Ganjar Pranowo, 41,6 persen responden yang berafiliasi dengan NU cenderung memilih Ganjar. Sedangkan untuk Prabowo pada urutan kedua dengan 39,3 persen, lalu Anies diurutan ketiga dengan 18,2 persen.

Sedangkan, di kalangan Muhammadiyah ketiga nama hanya selisih tipis meski Ganjar masih tetap menjadi yang paling unggul.

Ganjar memimpin dengan 34,4 persen, lalu Prabowo dan Anies berimbang dengan sama-sama 31,3 persen.

"Tadi pagi PDIP telah mengumumkan Mahfud MD sebagai pasangan Cawapres mendampingi Ganjar. Nah, kami juga sudah membuat simulasi itu dan Mahfud merupakan tokoh yang sesuai survei kami juga paling tinggi dipilih responden di Jawa Timur," ujar Koordinator Tim Survei Pusat Studi Ilmu Politik UMM, Ruli Inayah Ramadhoan, Rabu (18/10/2023).

Selanjutnya untuk nama Mahfud MD, menjadi paling dominan dipilih dari kalangan NU sebesar 19,5 persen. Nomor dua yang mengagetkan, yakni ada nama Khofifah Indar Parawansa dengan 15,6 persen dan Muhaimin 10,7 persen.

"Suara NU jika ada tiga pasangan, lebih cenderung memilih pasangan Ganjar-Mahfud dengan 41,4 persen. Berikutnya ada nama Prabowo-Khofifah dan terakhir Anies-Muhaimin," katanya.

Disisi lain, memang Mahfud MD kini menjadi Cawapres favorit di Jawa Timur dengan angka 19,4 persen. Selain itu, berdasarkan aglomerasi kultural, pasangan Ganjar-Mahfud unggul di wilayah Arek dengan 48,8 persen dan Mataraman 55 persen.

Sementara, Pusat Studi Ipmu Politik UMM juga melakukan survei untuk mengetahui seberapa besar daya endorse Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pasangan Capres-Cawapres.

"Masyarakat di Jatim menilai arahan Jokowi tidak mempengaruhi mereka. Sama halnya dengan pilihan Parpol juga tidak benar-benar sejalan dengan pilihan masyarakat Jatim akan pasangan Capres-Cawapres," tandasnya.(*)