Haru, Team Angklung ABK Iringi Pengukuhan Gubes UIN Malang
Ada yang istimewa dari pelaksanaan pengukuhan guru besar yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada Kamis (24/8/2023). Yakni ada ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Ada yang istimewa dari pelaksanaan pengukuhan guru besar yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada Kamis (24/8/2023). Yakni adanya iringan musik dari Team Angklung Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Ar-Roihan Lawang, Kabupaten Malang.
Ada 14 anak luar biasa yang tampil dalam acara tersebut. Satu anak bermain keyboard, yang lain memegang angklung sambil bernyanyi. Mereka semua tampil dengan penuh semangat. Membuat para orang yang hadir disana merasa bangga sekaligus haru dengan semangat yang mereka miliki.
Lagu Bunda dari Melly Goeslaw mereka nyanyikan untuk mengiringi Prof. Ilfi Nur Diana, guru besar yang dikukuhkan saat memberikan rangkaian bunga kepada orangtua, mertua, dan suaminya. Membuat prosesi sakral itu semakin terasa haru. Banyak hadirin yang tak kuasa menahan trenyuh hingga mengucurkan air mata.
Para hadirin kembali dibuat termehek-mehek saat maskot dari Team Angklung ABK, Mutiara tampil di depan ratusan tamu undangan dengan mengenakan kursi roda. Bersama teman-temanya yang lain, dia membawakan lagu berjudul Jangan Menyerah dari D'Masiv.
Penampilan mereka mendapat applaus yang luar biasa dari pada tamu undangan. Mereka berhasil membuat para hadirin terpukau. Karena meskipun memiliki keterbatasan, mereka tetap berjuang menyuguhkan penampian terbaik dengan penuh semangat.
Guru Pendamping MIT Ar-Roihan, Dian Indra Pratiwi mengatakan, semua yang tampil itu adalah ABK yang tertdiri dari anak kelas 3 - 6 SD. "untuk grup ini sudah ada sekitar 8 tahun yang lalu. Hanya saja formasinya berubah ubah karena formasinya kan mengikuti anak anak yang ada," ucapnya.
Tim Angklung ABK MIT Ar-Roihan Malang pernah tampil dalam beberapa event. Menurutnya, hal ini dapat mengasah rasa percaya diri anak-anak istimewa tersebut. Selain itu, Indah menyebut, belajar angklung menjadi salah satu metode terapi yang diberikan sekolah kepada muridnya.
"Ini juga salah satu metode kami untuk terapi anak-anak. Jadi untuk terapi motorik halus, terapi konsentrasi juga. karena melatih anak anak seperti ini untuk konsentrasi itu sangat sulit. Apalagi untuk beberapa jenis hambatan anak anak yang aktif, itu kan sangat sulit. Kalau disuruh diam. Ya jadi ini juga untuk terapi mereka untuk melatih konsentrasi mereka, motorik halus mereka," pungkasnya. (ADV)
Apa Reaksi Anda?