Gus Fahrur Serukan Warga NU Harus Penuhi Kewajiban Perpajakan
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur III, Farid Bachtiar, mengunjungi Pondok Pesantren An-Nur 1 untuk bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan
TIMESINDONESIA – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur III, Farid Bachtiar, mengunjungi Pondok Pesantren An-Nur 1 untuk bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, Gus Fahrur, Selasa (7/3/2023).
Pada pertemuan ini, tampak hadir mendampingi Farid yaitu Ali Machfud, Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singosari, Amir Mahmud, Kepala KPP Pratama Kepanjen, dan Suharto, Kepala Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan.
Dalam kunjungannya, Farid mengapresiasi perspektif Gus Fahrur mengenai pajak. Dalam beberapa keterangannya di media, Gus Fahrur selalu menyampaikan pandangan yang positif terhadap pentingnya ketaatan dalam membayar pajak sebagai kewajiban warga negara yang baik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Gus Fahrur atas dukungannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kewajiban perpajakan,” kata Farid. Dalam pandangan Gus Fahrur, kewajiban membayar pajak adalah salah satu bentuk kontribusi positif warga NU dalam membangun negara dan masyarakat yang lebih baik.
“Pajak itu ibaratnya sendi negara. Tanpa pajak, negara akan runtuh dengan cepat. Apakah kita mau negara runtuh? Kan tentu tidak,” jelasnya.
Gus Fahrur merupakan salah satu tokoh penting NU yang memiliki pengaruh di masyarakat dan tentunya dapat memberi contoh dan motivasi warga NU untuk lebih sadar akan pentingnya membayar pajak. “Dengan membayar pajak, warga NU dapat membantu membiayai pembangunan dan pelayanan publik yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap Gus Fahrur.
Dalam keseluruhan pandangan Gus Fahrur, ia menyatakan bahwa membayar pajak bukanlah sekadar kewajiban menjalankan peraturan perundang-undangan, tetapi juga merupakan sebuah bentuk tanggung jawab sosial dan moral yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara yang baik, termasuk warga NU. “Dengan membayar pajak, warga NU juga menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan moralnya sebagai warga negara yang baik,” tambahnya.
Selain itu, Gus Fahrur juga menyerukan warga NU untuk taat pada pemerintah. Hal ini sejalan dengan ajaran-ajaran Islam yang menekankan pentingnya ketaatan pada otoritas yang berwenang dalam memelihara keamanan dan kesejahteraan bersama.
“Saya juga memahami bahwa masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan kritik dan pendapat terhadap kinerja pemerintah. Namun, saya percaya bahwa melakukan olok-olok atau menghina pemerintah tidak akan membawa perubahan yang positif dan konstruktif. Lebih baik kita doakan agar seluruh jajaran pemerintah dapat menjalankan amanah dan tugas dengan baik,” terangnya.
Di akhir pertemuan, Farid mengapresiasi segala upaya Gus Fahrur dalam memberikan informasi perpajakan dengan mengukuhkan Gus Fahrur sebagai Relawan Pajak. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerja sama yang lebih kontstruktif. Ia meyakini kerja sama dan sinergi yang terjalin antara DJP dan NU dapat menghasilkan iklim positif bagi keduanya.
“Sekali lagi, kami berterima kasih kepada Gus Fahrur atas waktu dan perhatiannya. Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Gus Fahrur dan semua pihak yang peduli terhadap kemajuan negara dan masyarakat Indonesia,” pungkas Farid. (*)
Apa Reaksi Anda?