Geliat Komunitas Stand Up Comedy di Jombang Makin Menjamur
Seni hiburan stand up comedy semakin merajai panggung kreativitas di Kabupaten Jombang. Komunitas yang bergerak di dunia seni hiburan ini makin berkembang dan menunjukkan ...
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Seni hiburan stand up comedy semakin merajai panggung kreativitas di Kabupaten Jombang. Komunitas yang bergerak di dunia seni hiburan ini makin berkembang dan menunjukkan keberanian dalam menghadirkan tawa kepada masyarakat di kota santri.
Fenomena ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menggambarkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap seni komedi yang segar dan berbeda.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jombang menjadi saksi pergerakan komunitas stand up comedi yang semakin diperhitungkan. Para pelaku stand up comedy lokal, dengan beragam latar belakang dan karakter, berani tampil di panggung untuk menghibur penonton dengan candaan-candaan yang mengundang gelak tawa.
Keberanian para komika ini tidak hanya menghasilkan tawa, tetapi juga memberikan alternatif hiburan yang berbeda di tengah-tengah masyarakat Jombang yang dikenal dengan pondok pesantrennya ini.
Komunitas stand up comedy di Jombang bukan hanya sekadar panggung terbuka untuk para komika pemula. Mereka juga aktif menggelar acara rutin, workshop, dan festival stand up comedy, menciptakan iklim yang kondusif bagi para penggemar dan calon komika untuk mengembangkan bakat.
“Kita sudah ada rutinannya setiap dua minggu sekali, dulu tempatnya berpindah-pindah sekarang sudah menetap di kafe yang berada ditengah kota,” kata Widha Andrea Ketua Stand Up Comedy Jombang kepada TIMES Indonesia, Sabtu (20/1/2024).
Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam mendukung acara-acara ataupun rutinan semakin memperkaya ragam hiburan di kota kota kelahiran Gus Dur ini. Kini komunitas yang berdiri sejak tahun 2011 ini sudah memiliki anggota sebanyak 35 orang.
“Anggota sekarang sudah mencapai 35 orang komika yang aktif. Kita terbuka biasanya ketika agenda rutinan kita juga open mike bagi penonton yang pengan tampil atau bergabung ke komunitas,” papar pemuda asal Desa Pandanwangi ini.
Lebih, lanjut pria yang mengidolakan Rigen Rakelna dan Indra Jegel mengungkapkan bahwa menjadi komika bisa mencurahkan isi hati dengan sesuatu yang menghibur.
“Kalau saya pribadi suka dengan menjadi komika bisa meluapkan unek-unek atau hal yang menjanggal di hati tapi dengan cara mengundang tawa orang,” paparnya.
Beberapa komika lokal yang telah sukses meraih perhatian publik mungkin akan menjadi inspirasi bagi generasi muda yang berminat mengejar karir di dunia stand up Comedy.
Geliat komunitas standup komedi di Jombang bukan hanya sekadar hiburan lokal, tetapi juga menjadi bukti bahwa kreativitas dan keberanian dapat membuka pintu bagi pengembangan seni dan budaya di tingkat lokal.
Seperti halnya komika Faisal Agung Setiawan (27) asal Candimulyo Jombang mengaku sudah 10 tahun mengikuti komunitas stand up comedy Jombang. Menurutnya selain mengasah kreatifitas, mengundang orang tertawa merupakan sebuah kebanggaan tersendiri baginya.
“Kalau aku sih, karena saya tidak punya bakat apa-apa. Masuk stand up comedy jadi lebih seru dan menarik,” paparnya sambil tertawa dengan candaan khasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?