Gandeng UMM, Kampung Inklusi Rumah Kinasih Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Edukatif
Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri, atau yang lebih dikenal dengan nama Rumah Kinasih, telah meneguhkan komitmennya dalam memimpin gerakan inklusif ...
TIMESINDONESIA, BLITAR – Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri, atau yang lebih dikenal dengan nama Rumah Kinasih, telah meneguhkan komitmennya dalam memimpin gerakan inklusif di bidang kewirausahaan sebagai wahana rehabilitasi bagi teman-teman penyandang disabilitas.
Dengan misi utama meningkatkan kemandirian, kesejahteraan, dan daya saing, Rumah Kinasih merentangkan sayapnya di Kabupaten Blitar, khususnya di Dusun Bambang RT.01/RW.01, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, dengan tekad kuat untuk mengubah paradigma sosial.
Lahir di tengah berbagai situasi dan kondisi yang beragam, setiap manusia memiliki hak yang sama atas kehidupan yang bermartabat. Semua individu berhak untuk memperbaiki nasib mereka dan mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara penuh dalam masyarakat. Di atas prinsip ini, Rumah Kinasih lahir, berkomitmen untuk memberikan bantuan dan fasilitas bagi mereka yang membutuhkan, serta mewujudkan kesetaraan yang tak terelakkan bagi para penyandang disabilitas dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Ragam disabilitas, mulai dari intelektual, mental, gangguan jiwa, hingga sensorik seperti rungu wicara, netra, dan daksa, bersatu dalam Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri.
Tak hanya berhenti pada pemahaman sosial, yayasan ini juga memberdayakan para penyandang disabilitas melalui kreativitas. Produk-produk karya tangan mereka, yang berbahan dasar Batik Ciprat, seperti sling bag, tas laptop, dompet, dan gantungan kunci, telah mengukir kisah kebanggaan tersendiri.
Bahkan, kain Batik yang dihasilkan para penyandang disabilitas mampu menjadi pakaian dengan desain yang khas.
Rumah Kinasih memiliki tujuan jelas yaitu memberikan rehabilitasi sosial secara mandiri bagi penyandang disabilitas dan ODGJ. Dengan memberikan keterampilan bernilai ekonomis dan pendampingan yang memadai, mereka tidak hanya menerima bimbingan, tetapi juga memiliki kesempatan untuk bekerja dan meraih penghasilan yang layak.
Mengusung semangat kolaborasi, peresmian kampung inklusi Rumah Kinasih merangkul Octop Team dari Universitas Muhammadiyah Malang. Rangkaian kegiatan peresmian kampung inklusi ini salah satunya diisi dengan Talk Show dengan tema 'Urip Iku Urup Bagikan Nyalamu!' yang digelar Kamis 3 Agustus 2023.
Tujuan kampung inklusi ini tidak hanya membangun inklusivitas di Rumah Kinasih, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar dan para teman disabilitas serta ODGJ dalam upaya menciptakan lingkungan inklusif yang mampu menjadi destinasi wisata yang unik dan edukatif.
Kampung Inklusi yang diciptakan melalui kerjasama ini bukan hanya sekadar mimpi, tetapi sebuah realitas yang berkelanjutan. Rumah Kinasih dan masyarakat sekitar berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, bukan hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga sebagai tempat edukasi yang menarik.
Harapannya adalah agar Pemerintah Kabupaten dan dinas terkait dapat memberikan dukungan yang lebih kuat dalam menjadikan Program Kampung Inklusi sebagai model perubahan positif bagi teman-teman penyandang disabilitas dan ODGJ.
Nafisa Aura Yassa, Ketua Pelaksana kegiatan ini mengatakan, Event ini menjadi simbol kolaborasi antara Pemerintah, Rumah Kinasih, dan masyarakat dalam mendukung ekonomi keluarga rentan di sekitar Rumah Kinasih melalui konsep Kampung Inklusi yang berkelanjutan.
"Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan perekonomian lingkungan sekitar dan menjadikannya sebagai destinasi wisata edukasi yang inspiratif," ujarnya.
Sementara Edy Cahyono, Founder Yayasan Rumah Kinasih, memaparkan harapannya, bahwa melalui acara ini, dapat terjalin sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kerentanan sosial.
"Kehadiran event ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kepedulian terhadap inklusivitas," tutur Edy.
Event yang diadakan dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun Kabupaten Blitar ke-699 ini akan dimeriahkan oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sukardi Kepala Bidang Kebencanaan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Widiya Yutanti, S.Sos, M.A Kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang dan perwakilan Pemkab Blitar.
Rangkaian acara ini akan mencapai puncaknya dengan peluncuran Kampung Inklusi yang penuh makna. Acara tersebut juga akan dimeriahkan dengan kegiatan pembuatan batik ciprat, sebuah kegiatan yang tak hanya bermanfaat, tetapi juga melibatkan peserta secara aktif dalam mengekspresikan kreativitasnya.(*)
Apa Reaksi Anda?