Entas Kemiskinan, Yatim Mandiri Luncurkan Gerakan Tumbuhkan Harapan
Yatim Mandiri terus mengembangkan kemandirian para santri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya melalui Gerakan Tumbuhkan Harapan.
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Yatim Mandiri terus mengembangkan kemandirian para santri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya melalui Gerakan Tumbuhkan Harapan. Gerakan ini merupakan bagian dari menebarkan semangat bagi penerima manfaat.
Direktur Utama Laznas Yatim Mandiri, Andriyas Eko Vantofy mengatakan tema Tumbuhkan Harapan diambil karena beberapa alasan. "Tumbuh tidak terbatas oleh waktu dimaksudkan sebagai manusia yang terus bertumbuh fisik, psikis, pikiran, dan intelektual," ujarnya saat launching Gerakan Tumbuhkan Harapan di Gedung Merah Putih Alun-Alun Surabaya, Senin (5/2/2024).
Menuju mandiri tentunya ada beberapa program yang akan diberikan Tim Yatim Mandiri. Upaya itu tidak lain untuk mengangkat dan harkat sosial kemanusiaan, pemberdayaan, serta pendidikan anak yatim dan dhuafa guna mewujudkan penerima manfaat yang berdaya dan mandiri.
Program yang dimiliki oleh Yatim Mandiri adalah Sanggar Genius, Sanggar Al-Quran, Asrama Yatim Mandiri, Mandiri Entrepreneur Center (MEC), Bunda Mandiri Sejahtera (BISA), Kampung Mandiri, dan beberapa program kemandirian lainnya.
Yatim Mandiri sebagai salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang berfokus memandirikan anak yatim dan dhuafa dengan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) berupaya untuk memberikan layanan maksimal kepada anak yatim dan dhuafa. Santri Yatim Mandiri yang menetap ada 1.200 anak.
Di Sidoarjo 600 anak, 150 anak di Surabaya dan selebihnya berada di cabang-cabang. Sementara donasi, zakat infaq dan shodaqoh yang masuk pada tahun 2023 lalu sebesar Rp105 milliar. Pada tahun ini, Yatim Mandiri menargetkan donasi Rp175 milliar dari 50 cabang di seluruh Indonesia.
"Tahun ini transformasi dalam hal layanan dan pendistribusian. Di pendistribusian kami fokus pemberdayaan," ujar Eko. Dengan program pemberdayaan ini, anak yatim dan fakir miskin yang dulu statusnya mustahiq (penerima manfaat) berubah menjadi muzaki (pemberi manfaat).
Program pendampingan bagi fakir miskin nantinya akan diberikan modal usaha sehingga hidupnya lebih bisa mandiri dan lebih baik. Program pemberdayaan di tahun sebelumnya hanya 10 persen dan akan ditingkatkan pada tahun ini. "Nah di tahun ini, kita tingkatkan menjadi 50 persen. Jadi fity-fity dengan pendistribusian dan pemberdayaan," terang Eko.
Program pemberdayaan adalah bagian dari pengentasan kemiskinan, agar mereka yang awalnya tidak berdaya menjadi berdaya. Target Yatim Mandiri dalam mengentas dari garis kemiskinan untuk tahun 2024 adalah 20 persen dari 5 ribu program pemberdayaan. Eko berharap dengan adanya gerakan ini, masyarakat lebih mengenal Yatim Mandiri khususnya semangat Tumbuhkan Harapan yang sedang dijalankan. Ia juga berharap dapat menjalin banyak kolaborasi dan kerja sama dari para tamu undangan. “Semoga akan semakin banyak kebaikan dan kebermanfaatan yang dapat diberikan kepada para penerima manfaat,” katanya.
Namun demikian, Yatim Mandiri tidak hanya membantu dhuafa yang ada di Indonesia saja. Afrika dan Palestina merupakan negara penerima bantuan terutama pada Hari Raya Qurban "Kami juga mengirim hewan qurban untuk keluarga yatim dan dhuafa di Afrika dan Palestina," kata Eko. Sementara dalam peluncuran gerakan ini turut menghadirkan Ustadz Dr. Ali Hamdan, M.E.I selaku Dewan Pengawas Syariah (DPS) Yatim Mandiri sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM) Sidoarjo. Ustadz Dr. Ali Hamdan, M.E.I menyampaikan makna dari Tumbuhkan Harapan dari sisi ilmu keuangan syariah. Implementasinya dalam Lembaga Amil Zakat (LAZ) untuk penerima manfaat guna mengentaskan kemiskinan.
Sedangkan narasumber lain adalah Muhammad Anang Jazuli. Ia merupakan alumnus Insan Cendekia Mandiri Boarding School. Insan Cendekia Mandiri Boarding School di bawah Laznas Yatim Mandiri. Ia menceritakan mengenai kontribusi Yatim Mandiri terhadap perjalanan hidupnya.
Saat ini Anang merupakan mahasiswa Universitas Airlangga sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dalam Gerakan Tumbuhkan Harapan, Yatim Mandiri juga mengajak para muda bersama-sama menabur benih manfaat untuk menumbuhkan harapan para penerima manfaat dan harapan negeri untuk keberlanjutan yang lebih baik. (*)
Apa Reaksi Anda?