DPR RI dan OJK Ajak Masyarakat Hindari Pinjol Ilegal

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semakin banyaknya korban pinjaman online (Pinjol) ilegal DPR RI bersama Otoritas jasa keuangan (OJK) menggelar seminar nasional. Anggota Komisi XI DPR Achmad Hafisz Tohir kali ini menggelarnya di Lubuklinggau Sumaterw Selatan. 

Kegiatan bertempat di lobi Cozy Hotel, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur 2, Jumat (6/10/2023) dihadiri mahasiswa, siswa SMA, SMK di Kota Lubuklinggau beserta guru-guru.

Dalam arahannya Hafisz menyampaikan bahwa pemerintah telah bergerak, kini sudah menemukan 5.700 pinjol online dan sudah ditutup.

“Artinya dalam tiga tahun terakhir terjadinya akumulasi penurunan karena ini teknologi baru dan akses ke masyarakat mudah didapat. Maka mencari memutar uang yang tidak sehat sehingga ada peluang di sana, maka disitu kita buat keputusan baru di Senayan untuk menerima permintaan OJK menambah lagi komisioner dalam oversieg masalah ini. Buat kami yakin OJK kedepannya lebih baik lagi dari pada hari ini,” kata Hafisz kepada wartawan, Selasa (10/10/23)

Ia lalu berpesan agar generasi muda mengurangi gaya hidup hedon. Seperti memamerkan makanan di media sosial karena mereka para pinjol bisa membaca histori masyarakat dengan membuat mereka menawarkan barang konsumtif termasuk pinjaman lunak namun setelah masuk bisa menjerat masyarakat sendiri.

“Jadi kurangi privasi di HP android kita agar mereka tidak bisa mengakses privasi kita, karena HP tanpa ada security maka bisa diakses seluruh orang,” tambah Waketum DPP PAN ini. 

Di kesempatan yang sama, Andes selaku Kepala Bagian Kemitraan Daerah dan Humas OJK bagian Sumatera Selatan (Sumsel) menyampaikan tentang penyuluhan jasa keuangan waspada terhadap pinjaman online ilegal.

Dijelaskannya bahwa mereka keliling ke 17 kabupaten kota keliling Sumsel untuk edukasi dan OJK sinergi dengan stakehoder.

“Kali ini bersama Pak Achmad Hafiz Tohir. Untuk pinjol ini sendiri ada legal dan ilegal. Pinjol bisa berdampak positif dengan membantu masyarakat untuk meminjam secara cepat. Tapi kebanyakan yang beredar di masyarakat ini yakni pinjol ilegal atau tidak terdaftar di OJK,” papar Andes.

Yang pinjol legal atau terdaftar ada 102 yang hanya mengakses kamera, mikrofon, dan lokasi. Sedangkan pinjol Ilegal puluhan ribu hinggah sekarang pihak OJK sudah menutup 5.400 pinjol ilegal dengan ciri biasanya penawarannya lewat WA, FB , Instagram dengan bunga pinjaman lebih tinggi, dan dia juga mengakses nomor HP, juga foto-foto di Hp.

Lebih jauh, untuk aduan korban terkait pinjol ilegal, investasi ilegal dan skiming di Sumsel ada 3.146 orang. Mayoritas atau 70 persen orang yang mengadu karena kena jeratan pinjol ilegal.

Yang paling banyak jadi korban pinjol ilegal yakni warg Kota Palembang, sedangkan Lubuklinggau peringkat ke empat dan Musirawas dan Muratara masih sedikit korbannya. Kebanyakan yang jadi korban timbul dari aplikasi instal game dan tawaran WA.

Ke depan, ia mengimbau bagi masyarakat yang ingin meminjam uang di Pinjol pinjamlah Pinjol yang legal atau terdaftar OJK dengan mengecek call center OJK 157, atau pinjaman di bank, dan pengadaian.

“Menghindari pinjol ilegal jangan mudah tergiur penawaran yang terlalu mudah dengan sebelumnya cek legalitasnya, cek bunganya dan cek datanya misalnya banyak data yang akan diminta, itu tidak boleh,” tandas Andes.

Diketahui, Anggota DPR kini kembali memasuki masa reses, mulai dari 4 hingga 30 oktober 2023. Para legislator saat ini berada di daerah pemilihan dan menggelar kunjungan kerja (kunker).(*)