Pemkab Sumba Timur Mulai Antisipasi Dampak El Nino dengan Berbagai Upaya
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur mulai antisipasi dampak perubahan iklim el nino yang mengakibatkan kemarau panjang dengan berbagai macam upaya. ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur mulai antisipasi dampak perubahan iklim el nino yang mengakibatkan kemarau panjang dengan berbagai macam upaya.
Upaya itu diantaranya adalah pembangunan sarana dan prasarana irigasi, pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), upaya mengatasi kesulitan pupuk yang dialami petani dan percepatan musim tanam padi.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi dampak el nino tersebut, Bupati Sumba Timur bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur melaksanakan penanaman perdana kedua untuk percepatan musim tanam yang berlangsung di Desa Lailara, Kecamatan Katala Hamu Lingu, Kabupaten Sumba Timur.
Adapun lanjutan dari kegiatan itu, adalah penanaman serentak sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Sumba Timur untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan ketahan pangan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dengan total luas area sawah di Kecamatan Kahali seluas 968 Ha. Diantaranya, 210 Ha dengan irigasi.
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing Rabu (2/8/2023) mengatakan, dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim el nino ini Pemkab Sumba Timur juga siapkan sejumlah sarana dan prasarana untuk mempertahankan ketahanan pangan masyarakat.
Ia menjelaskan, masalah vital saat kekeringan adalah ketersediaan air, karena itu penting untuk menyiapkan irigasi aliran air di lahan yang mengalami kekeringan sehingga dapat terairi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur Nico Pandarangga mengungkapkan, untuk mengantispasi el nino, Pemkab Sumba Timur juga menyiapkan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan yang berpotensi mengganggu musim tanam dan panen serta menyulitkan para petani.
“Maka salah satu upaya yang dilakukan ini adalah kita bangun sarana dan prasarana seperti pembangunan sarana prasaran irigasi dan pengadaan alsintan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, sistem pengairan yang baik bisa menjadi antisipasi untuk mengatasi kekeringan maka untuk itu pemerintah mulai sekarang mengantisipasi dampak yang akan terjadi nanti perubahan iklim.
“El nino ini merupakan gejala alam yang agak ekstrem sehingga kita perlu persiapkan lahan yang masih memiliki air yang cukup untuk para petani,” jelas Nico Pandarangga. (*)
Apa Reaksi Anda?