Dosen UNIPMA Dampingi SDN Randusongo 3 Kembangkan Modul P5 Tema Kearifan Lokal

Implementasi Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari pengembangan karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

November 11, 2023 - 10:30
Dosen UNIPMA Dampingi SDN Randusongo 3 Kembangkan Modul P5 Tema Kearifan Lokal

TIMESINDONESIA, NGAWI – Implementasi Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari pengembangan karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), maupun ekstrakurikuler. 

Terdapat 6 dimensi dalam P5 yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME), dan Berakhlak Mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong Royong; Mandiri; Bernalar Kritis dan Kreatif.

SDN Randusongo 3 merupakan Sekolah Penggerak angkatan ketiga yang saat ini aktif dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka. Sebagai upaya meningkatkan pemahaman guru dan optimalisasi pelaksanaan P5 di sekolah, SDN Randusongo 3 menggelar Workshop Penyusunan Modul Ajar dan Assesment P5 tema Kearifan Lokal. 

unipma-b.jpg

Workshop ini menghadirkan narasumber dosen Pendidikan Biologi UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si. Workshop dihadiri oleh pengawas, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan.

“Tujuan workshop ini adalah menyusun modul P5 secara lengkap mulai tahap inisiasi atau pengenalan, kontekstualisasi, aksi, evaluasi dan refleksi, asessment dan evaluasi, sekaligus cara menyusun raport P5,” ungkap Lilik Rohmawati, Kepala SDN Randusongo 3. 

Tema yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik SDN Randusongo 3 yaitu kearifan lokal. Tema ini sangat potensial dikembangkan untuk mengasah karakter Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME), dan berakhlak mulia, gotong royong, mandiri dan kreatif. 

unipma-c.jpg

Workshop penyusunan modul P5 ini dilaksanakan dengan baik dan lancar karena didukung kompetensi guru dalam penggunaan IT secara kolaboratif.

“Semua peserta sangat antusias dan interaktif, penyusunan modul P5 secara kolaboratif sangat efektif untuk menumbuh ide kreatif dan inovatif,” ungkap Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si, dosen Unipma Madiun. 

Output utama dari kegiatan ini adalah adanya modul P5 lengkap yang dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan P5 secara terstruktur dan berpusat pada peserta didik. Kedepannya, berbagai kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru sekolah penggerak akan terus dilakukan sebagai bentuk aktivitas komunitas belajar, serta sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat akademisi ke sekolah dampingan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow