Dosen Agribisnis Unisma Malang, Teliti Risiko Usahatani Cabai Rawit

Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unisma Malang, Titis Surya Maha Rianti, SP., MP. masih konsisten meneliti kegiatan usahatani cabai rawit.

Agustus 3, 2023 - 13:00
Dosen Agribisnis Unisma Malang, Teliti Risiko Usahatani Cabai Rawit

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unisma Malang, Titis Surya Maha Rianti, SP., MP. masih konsisten meneliti kegiatan usahatani cabai rawit. Pada penelitian kali ini dengan pendanaan dari Hibah Institusi Unisma (HI-Ma) 2023, ia memfokuskan penelitiannya kali ini pada analisis risiko usahatani cabai rawit.

Pada penelitian kali ini Titis tidak sendiri namun didampingi oleh rekan peneliti lain yaitu Lia Rohmatul Maula, SP., MP. yang juga merupakan Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Unisma.

Cabai rawit merupakan produk holtikultura strategis yang sering mengalami fluktuasi harga. Namun permintaan cabai rawit di Indonesia akan terus ada. Hal ini diakibatkan oleh semakin beragamnya masakan yang menggunakan cabai rawit sebagai bahan baku. Sehingga pengembangan terhadap usahatani cabai rawit harus terus ditingkatkan agar produksi cabai rawit tetap stabil. Untuk itu Titis Surya Maha Rianti melakukan penelitian analisis tingkat risiko usahatani cabai rawit untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko usahatani cabai rawit yang dihadapi petani dalam pengembangan usahataninya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

“Masalah yang sering dihadapi oleh petani berbasis komoditas holtikultura strategis seperti cabai rawit adalah sering terjadinya fluktuasi harga. Selain itu adanya risiko dalam kegiatan usahataninya, baik resiko produksi, harga, dan pendapatan yang menjadi dilema bagi petani untuk mengembangkan usahataninya karena petani tidak ingin mengambil risiko yang tinggi yang dapat mengakibatkan kerugian,” ungkap Titis Surya Maha Rianti selaku Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang serta ketua dalam penelitian ini.

Ia menjelaskan bahwa dalam mengembangkan usahatani khususnya cabai rawit, petani akan menghadapi risiko dalam kegiatan usahataninya, baik resiko produksi, harga, dan pendapatan. Risiko produksi berdampak pada kegagalan panen atau penurunan jumlah panen dari hasil yang diharapkan. Sedangkan risiko pendapatan mencakup pada fluktuasi harga jual dan kenaikan harga sarana produksi.

Dalam penelitiannya tahapan penelitian yang dilakukan adalah dimulai dengan identifikasi permasalahan, penentuan tujuan dan lokasi penelitian, penggalian informasi dan data dari petani sampel dan kemudian menganalisis data yang diperoleh. Analisis dilakukan dengan mencari nilai koefisien variasi (KV) dimana nilai KV ini menunjukkan tinggi rendahnya risiko usahatani yang dihadapi petani baik risiko produksi, risiko harga maupun risiko pendapatan. Dari hasil analisis kemudian dapat diberikan rekomendasi bagaimana sebaiknya petani menghadapi risiko usahatani cabai rawit.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

“Dari hasil penelitian ternyata harga dan pendapatan memiliki tingkat risiko yang tinggi karena memiliki nilai KV > 0,5. Pada risiko harga usahatani cabai rawit memiliki nilai koefisien variasi (KV) sebesar 1,2. Sedangkan untuk risiko pendapatan yang dianalisis dengan menggunakan tiga harga jual yang berbeda memberikan hasil koefisien variasi (KV) sebesar 5,2 pada tingkat pendapatan rendah, KV sebesar 1,5 pada tingkat pendapatan sedang dan KV sebesar 1,4 pada tingkat pendapatan tinggi,” paparnya.

“Saran yang saya berikan untuk petani yaitu menggunakan kombinasi input alternatif saat terjadi kenaikan harga input. Misalnya dengan menggunakan input organik yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Kemudian untuk mengurangi risiko pendapatan, petani dapat bermitra dalam memasarkan produk hasil panennya dengan kesepakatan harga,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan untuk mengurangi risiko pendapatan petani dapat menjalin kemitraan dengan UMKM dengan kesepatakan harga jual. Dengan demikian risiko pendapatan dapat diminimalisir dan petani merasa lebih aman dan terjamin dari risiko usahatani.

Titis berharap rekomendasi hasil penelitiannya bisa diterapkan oleh para petani cabai rawit dalam meminimalisir risiko usahataninnya dan berharap kegiatan usahatani dapat dikembangkan dalam skala yang lebih luas. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow