Dinkes Pacitan dan Warga Kompak Basmi Tikus, Tekan Angka Leptospirosis
Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan (Dinkes Pacitan), Jawa Timur bersama masyarakat kompak basmi tikus ... ...
TIMESINDONESIA – Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan (Dinkes Pacitan), Jawa Timur bersama masyarakat kompak basmi tikus yang beberapa minggu terakhir menjadi biang kerok merebaknya kasus leptospirosis capai ratusan jiwa yang terjangkit, 6 diantaranya meninggal dunia.
Mengatasi binatang pengerat yang diduga sebagai pemicu terjangkitnya Leptospirosis, masyarakat di Kecamatan Nawangan memilih gotong-royong “gropyokan” memburu dan membasmi tikus itu sampai ke sarang-sarangnya.
Dari pantauan di lapangan, puluhan petani menggunakan peralatan sederhana, seperti senjata dari bambu, sabit, tangkai buah kelapa, sapu dan cangkul. Mereka berusaha mengejar hama tikus yang berlari.
Sarang tikus yang menganga di tanggul sawah dicangkul. Sebagian lubang tikus itu dilakukan pengasapan, yang kemudian warga yang lain bersiap jika tikus itu keluar. Begitu tikus keluar, petani ramai-ramai mengejarnya dan memukul dengan alat yang telah siaga di tangan. Dibantu petugas dari TNI, puluhan tikus – tikus itu berhasil dibantai.
Salah satu petani, Irmawan Andriyanto mengatakan ke depannya gropyokan tikus akan terus dilakukan oleh petani dan masyarakat. Sebab dengan cara seperti ini dianggap lebih efektif memusnahkan tikus dalam jumlah banyak.
“Gropyokan ini akan terus dilakukan, karena ini yang kita pandang langkah paling efektif saat ini. Lumayan banyak tadi tikus yang bisa dibunuh,”katanya, Kamis (09/03/20230).
Tim kesehatan memeriksa tikus hasil tangkapan bersama warga. (Foto: dok. Dinkes Pacitan)
PLT Kepala Dinkes Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji mengatakan, gropyokan hama tikus menggunakan dua metode, yakni pengasapan serta gropyokan dengan mencari lubang tikus di area persawahan warga. Jika ditemukan, lubang tikus itu langsung dilakukan pengasapan.
“Gropyokan ini harus dilakukan rutin dan berulang kali, agar hama tikus ini bisa berkurang,” kata dr. Daru, di sela-sela gropyokan tikus.
Lebih lanjut dr Daru mengatakan, gropyokan hama tikus ini adalah salah satu langkah untuk pencegahan dan mengatasi serangan hama tikus. "Gropyokan tikus ini tidak lain untuk pengendalian penyebaran bakteri yang saat ini mengancam kesehatan warga," terangnya.
Di samping itu, kata dr Daru, penyemprotan secara serentak juga dilakukan di 4 Dusun, antara lain yakni di Dusun Saren, Dusun Pakel, Dusun Ploso, dan Dusun Ngumper, Desa Mujing Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, yang diduga terdapat tikus pemembawa penyakit Leptopirosis.
"Selain itu, pemasangan trep tikus serta pemberian kaporit di sumber air guna membrantas penyebaran penyakit Leptospirosis, oleh Dinkes Pacitan bekerjasama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Surabaya," terangnya.(*)
Apa Reaksi Anda?