Dinas Pariwisata Kota Malang Dukung Adanya Sertifikasi Pemandu Wisata
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mendukung adanya seleksi sertifikasi kompetensi kepemanduan wisata yang digelar oleh Ba ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mendukung adanya seleksi sertifikasi kompetensi kepemanduan wisata yang digelar oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Baihaqi mengatakan, Kota Malang masih sangat kekurangan para ahli yang bergerak di dunia pariwisata sebagai tour leader.
“Salah satu titik kelemahan pariwisata yaitu lemah di kompetensi tour leader. Oleh karena itu, kami merasa dibantu oleh Kementerian Pariwisata melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang menggelar kompetensi tour leader," ucapnya saat pelaksanaan sertifikasi kepemanduan wisata yang digelar di Whiz Prime Hotel Malang, Selasa (9/5/2023)
Uji kompetensi kali ini diikuti 52 orang. Adapun uji kompetensi meliputi, wawancara, pengetahuan wisata, dan praktik langsung kepemanduan wisata.
Baihaqi mengatakan pembangunan sektor wisata Indonesia kian membaik. Namun terdapat alasan mengapa negara-negara tetangga masih meremehkan negara Indonesia di sektor pariwisata, yaitu disebabkan masih kurangnya orang-orang yang kompeten.
“Saya sudah banyak diskusi dengan para stakeholder bahwa kenapa sih Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh tetangga-tetangga? Antara lain adalah Indonesia masih lemah di kompetensinya. Pembangunan wisata Indonesia sudah jauh lebih bagus, tapi ketika mencari berapa yang punya kompetensi dibuktikan dengan sertifikat masih jauh sekali. Indonesia kalah dengan Thailand dan yang lainnya," terangnya lagi.
Baihaqi menginformasikan kepada peserta bahwa sumbangan terbesar pada APBD kota Malang saat ini berasal dari sektor pajak dimana pajak tersebut berasal dari pariwisata, seperti pajak hotel, pajak restoran dan lain semacamnya.
Untuk itu, Baihaqi meminta kepada calon penerus sektor ekonomi kota Malang khususnya di sektor pariwisata, agar memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawannya jika sudah berkompeten dan saptapesona yang manis ketika selesai memandu wisatawan yang datang berkunjung.
Baihaqi juga melanjutkan bahwa sertifikat ini sangat penting bagi calon-calon mahasiswa yang nantinya akan masuk di dunia kerja. Sebuah ijazah saja tidak akan cukup untuk menjadi jaminan kerja di kemudian hari kelak.
Untuk itu, Baihaqi meminta peserta untuk menunjukkan skill sesuai bakat dan minat lewat sertifikasi, salah satunya seperti sertifikasi kepemanduan wisata yang diadakan dari tanggal 8 hingga 9 Mei itu.
“Bagi yang masih kuliah, tolong ijazah jangan berdiri sendiri. Bagi yang sudah selesai kuliah, tolong ijazah Anda ada temannya. Tidak hanya satu lembar. Saya dulu kuliah lulus tahun 1992 cukup satu ijazah dengan kepandaian yang kita punya pasti diterima. Sekarang satu ijazah kalau tidak ditemani dengan keahlian yang lain, itu akan mempersulit berkiprah di masyarakat. Jika sudah punya ijazah S1, temani dengan uji kompetensi sertifikasi tour leader, kemudian TOEFL dengan nilai yang tinggi dan punya keterampilan lain, itu akan memudahkan panjenangan dimana-mana," kata Baihaqi. (*)
Apa Reaksi Anda?