Deni dan Ceni, Upaya Bakesbangpol Banyuwangi Wujudkan Kehidupan Harmonis
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi menggelar kegiatan sosialisasi Deteksi Dini (Deni) dan Cegah Dini (Ceni) terhadap Konflik Sosial. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi menggelar kegiatan sosialisasi Deteksi Dini (Deni) dan Cegah Dini (Ceni) terhadap Konflik Sosial.
Acara yang mengangkat tema ‘Peningkatan Peran Masyarakat dalam Deni dan Ceni Permasalahan dan Konflik Sosial dalam Rangka Menjaga Kondusifitas Wilayah di Kabupaten Banyuwangi’ ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam deteksi dini dan pencegahan konflik sosial.
Dengan diikuti kurang lebih 130 peserta yang terdiri dari perwakilan staf kecamatan Banyuwangi, perangkat desa di kecamatan Muncar, Srono, Songgon, dan Singojuruh, serta Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, acara ini digeber di Aula Kantor Kecamatan Banyuwangi, pada Selasa (19/12/2023).
Guna memastikan keberhasilan kegiatan ini, Bakesbangpol Banyuwangi menghadirkan narasumber berkompeten yaitu, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, yang diwakili oleh Kepala Bagian Operasional (KBO) Sat Intelkam Polresta Banyuwangi, Ipda Samsul Muarif, dan KH. Ir. Ahmad Wahyudi, SH, MH, yang juga turut berkontribusi sebagai narasumber.
Acara dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bakesbangpol Banyuwangi, Muhamad Lutfi, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kewaspadaan, Ketahanan, Pencegahan, dan Penanganan Konflik, Misrawi dengan didampingi oleh Camat Banyuwangi, H. Hartono.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan kehidupan harmonis yang menjadi tagline program Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, yaitu Banyuwangi Rebound.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang Deni dan Ceni terhadap konflik sosial dan menyamakan persepsi terkait pentingnya konflik sosial.
Selain itu Deni dan Ceni diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyikapi setiap permasalahan dan peran serta masyarakat dalam menciptakan kondusifitas wilayah.
“Diharapkan melalui sosialisasi ini, rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat semakin bertambah. Serta memupuk kerukunan dan persatuan karena itu prioritas yang utama,” kata Misrawi.
KBO Sat Intelkam Polresta Banyuwangi, Ipda Samsul Muarif, dalam paparannya menjelaskan, landasan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan empat pilar, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Selain itu, pihaknya juga membahas isu-isu permasalahan konflik sosial yang sering muncul di Banyuwangi, seperti bentrok antar warga, konflik antar ormas perguruan silat, masalah kepercayaan dan agama, perizinan pendirian rumah ibadah, sengketa agraria, dan tawuran antar pelajar atau mahasiswa.
“Mendekati Tahun Pemilu saya meminta kepada masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kondusifitas di Banyuwangi,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Ir. Ahmad Wahyudi, SH, MH, berbagi pengalaman sebagai anggota DPRD Banyuwangi dalam menangani konflik. Ia juga memberikan saran dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Jangan berusaha mengubah orang lain jika ingin mengubah keadaan, ubahlah dirimu sendiri,” cetusnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Banyuwangi dapat lebih peka terhadap potensi konflik dan bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah untuk menciptakan kehidupan yang harmonis. (*)
Apa Reaksi Anda?