Demo Day Moklet Youth Digitalent dan Moklet Idea Challenge di SMK Telkom Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Acara "Demo Day Moklet Youth Digitalent (MYD) & Moklet Idea Challenge (MIC)" yang diselenggarakan oleh SMK Telkom Malang berlangsung meriah. Acara ini merupakan bagian dari kurikulum Merdeka dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).

Rahmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang, menjelaskan bahwa Demo Day MYD & MIC adalah acara di mana para peserta didik memamerkan hasil karya inovatif mereka. SMK Telkom sebagai lembaga pendidikan di bidang teknologi informasi (IT) memiliki banyak inovasi di bidang tersebut.

Demo Day MYD & MIC memiliki dua fungsi utama. Pertama, MYD adalah acara untuk mempersiapkan peserta didik menjadi digital talent atau sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi digital sebelum mereka lulus. Kegiatan MYD ini dimulai sejak Januari dan mencapai puncaknya pada Demo Day hari ini.

Kegiatan MYD menampilkan hasil karya peserta didik SMK Telkom di booth yang telah disiapkan oleh panitia. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan kekinian dan bukan menggunakan metode klasikal di dalam kelas. Peserta didik memiliki pilihan kelas yang menyenangkan, baik di dalam kelas, aula, maupun mushola. Pembelajaran dilakukan secara online sesuai dengan kenyamanan siswa dan menyesuaikan dengan pilihan kelas yang diambil.

Setelah mendapatkan pelatihan, peserta didik diberikan tantangan untuk menghasilkan karya yang akan dipresentasikan oleh kelas 11. Demo Day menjadi kesempatan bagi kelas 10 dan 11 untuk memperlihatkan produk-produk yang berbeda sesuai dengan pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah, seperti membuat aplikasi temuan siswa.

Demo Day MYD & MIC sejalan dengan program Kemendikbud yang dikenal sebagai kurikulum Merdeka dengan nama P5 Project (Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Sebelum adanya kurikulum Merdeka atau P5, SMK Telkom telah memiliki Moklet Idea Challenge (MIC) sebagai event untuk memberikan ruang kepada anak-anak untuk mewujudkan ide inovatif mereka. Sekarang, MIC terus diperbaiki dan dikembangkan.

Harapannya, kegiatan ini akan mendekatkan munculnya inovator-inovator berbakat di Indonesia di bidang IT. Terdapat 38 finalis dengan ide produk terbaik yang dipamerkan, dan di antara mereka akan dipilih yang terbaik untuk tampil di atas panggung.

Firdausa dan Bias Damiasa, guru Rekayasa Perangkat Lunak SMK Telkom Malang sekaligus ketua MYD & MIC, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dijalankan oleh Kemendikbud. Kompetisi ini berfokus pada proposal ide bisnis dengan basis teknologi informasi.

Kegiatan ini memberikan pengalaman kepada peserta didik mulai dari menggali masalah di sekitar mereka, mengidentifikasi peluang bisnis, dan menghasilkan produk berbasis teknologi informasi. Anak-anak diupayakan untuk benar-benar merasakan proses tersebut.

Muhammad Lutfiyani Ramadhan, seorang siswa kelas XI.RPL 5 SMK Telkom Malang, mengungkapkan bahwa ia membuat aplikasi untuk membantu petani di sekitar Kecamatan Ngantang. Petani sering menghadapi kendala dalam hal permodalan dan kebutuhan pupuk. Melalui prototipe aplikasi yang dibuatnya, ia ingin berkontribusi pada sektor pertanian agar petani dapat lebih sejahtera.

Sementara itu, Jihan Zahida Nazwa, seorang siswa kelas X RPL 6, mengungkapkan bahwa ide awalnya adalah menciptakan sebuah aplikasi untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam membeli dan membangun rumah. Timnya mengembangkan sebuah inovasi aplikasi yang efisien, mulai dari tahap desain, estimasi biaya konstruksi, kebutuhan bahan bangunan, hingga fitur kalkulasi.

Demo Day MYD & MIC menjadi momen penting dalam memamerkan hasil karya peserta didik SMK Telkom Malang. Kegiatan ini merupakan implementasi dari program pemerintah dalam memperkuat profil pelajar Pancasila dengan melibatkan bidang teknologi informasi.(d)