Coach Fahmi: Menjaga Ketahanan Toko Kelontong dari Himpitan Persaingan Toko Modern

Banyak pemilik toko kelontong di sejumlah daerah resah. Usaha mereka semakin hari kian sepi pembeli. Padahal toko kelontong sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Maret 4, 2025 - 09:00
Coach Fahmi: Menjaga Ketahanan Toko Kelontong dari Himpitan Persaingan Toko Modern

TIMESINDONESIA, MALANG – Banyak pemilik toko kelontong di sejumlah daerah resah. Usaha mereka semakin hari kian sepi pembeli. Padahal toko kelontong sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama ini telah menunjukkan peran vital dalam perekonomian daerah. Dari toko kelontong ini juga banyak menyerap tenaga kerja dan membantu kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Melihat fenomena saat ini, usaha toko kelontong semakin terhimpit toko-toko modern yang mulai menjamur sampai ke pelosok desa. Inilah yang menjadi salah satu penyebab toko kelontong mulai kehilangan konsumen. Mereka beralih ke toko modern yang menyediakan berbagai kebutuhan. Toko kelontong mulai kalah bersaing dengan toko modern.

Kondisi ini tentu tidak boleh dibiarkan terus. Toko kelontong harus dijaga keberlangsungannya. Karena transformasi yang terjadi pada toko kelontong ini tidak hanya mendorong keberlanjutan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Karena itu, semua pihak harus mau memberi perhatian terhadap keberlanjutan toko kelontong. Jangan biarkan toko kelontong ini ibarat ayam mati di lumbung padi.  Akibat kehadiran toko modern, mereka justru mati di tengah-tengah daerahnya sendiri.

Sebagai upaya penyelamatan, butuh satu regulasi yang memihak keberadaan toko kelontong. Juga adanya berbagai support mulai akses permodalan, akses pasokan barang, hingga regulasi lain yang memproteksi toko kelontong. Ini sangat mendesak diperlukan sebelum toko kelontong semakin banyak yang tutup. Mengingat toko kelontong telah memberi kontribusi besar dalam memperkuat ekosistem ekonomi daerah.  Maka, negara perlu hadir secara nyata membantu toko kelontong agar bisa kembali hidup. 

Pengusaha toko butuh motivasi agar selalu semangat kembali. Jangan biarkan toko modern yang berjejaring dengan korporasi besar justru menjadi penghalang toko kelontong di daerah-daerah untuk berkembang. 

Saya rasa ada cara agar toko kelontong dan toko modern yang sudah telanjur berdiri tidak saling “mematikan”. Keduanya bisa bersinergi dalam berbagai sektor. Keduanya berbagi peran agar sama-sama kebagian kue penghasilan. Karena semua ingin sama-sama hidup dan berkembang. Sehingga jangan sampai ada yang merasa dirugikan. Dan ini harus dikomunikasikan dengan pemerintah sebagai mediatornya. Pemerintah harus bertindak adil dengan tanpa mengorbankan salah satu pihak. Kepentingan Masyarakat lebih besar harus diprioritaskan daripada kepentingan segelintir orang. Karena masalah persaingan usaha ini merupakan urusan hidup dan matinya ekonomi seseorang. Jadi, pemerintah dituntut bijak menyikapinya.   

Dengan begitu, maka semua pihak bisa saling berjalan dan komitmen bersama dalam membangun ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Sehingga UMKM tetap selamat, kesejahteraan ekonomi daerah juga tercapai. 
Ayo Gemilangkan Ekonomi Kerakyatan Indonesia.

***

Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM 
Jaringan Indonesia Berdaya
Pendiri Lembaga Inkubator Bisnis Wirausaha Nusantara 
Pendiri Rumah Pemberdayaan UMKM dan Pengusaha Pribumi Indonesia 
Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024
Anugerah Inspiring Person of the Year 2024 
Legacy Indonesia Times Indonesia

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow