Ke Malaysia, Kepala Ponpes Nurul Jadid Tekankan Adab Menghormati Pendahulu

Pimpinan Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur, menggelar pertemuan dengan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau P4NJ Malaysia, Kamis (8/6/2023) mal ...

Juni 9, 2023 - 17:50
Ke Malaysia, Kepala Ponpes Nurul Jadid Tekankan Adab Menghormati Pendahulu

TIMESINDONESIA, SELANGOR – Pimpinan Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur, menggelar pertemuan dengan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau P4NJ Malaysia, Kamis (8/6/2023) malam.

Rombongan dari Ponpes Nurul Jadid di antaranya ada KH Abdul Hamid Wahid, KH Najiburrahman Wahid, KH Faiz, KH Fahmi, KH Achmad Zaki, dan Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Pesantren Nurul Jadid sekaligus Rektor Unuja Probolinggo, KH Abdul Hamid Wahid menekankan pentingnya adab menghormati para pendahulu.

Kepada para alumni yang hadir dalam kegiatan silaturahim di Bukit Indah, Ampang, Selangor itu, pria yang akrab disapa Gus Hamid tersebut menekankan peranan penting perjuangan para pendahulu terhadap generasi saat ini. 

“Sebaik apapun generasi saat ini, itu tak akan diperoleh tanpa jasa para pendahulu, para guru,” ungkapnya.

Lebih jauh, Gus Hamid menjelaskan, dalam perjalanan sebuah lembaga di tengah masyarakat, terdapat setidaknya tiga golongan terlibat di dalamnya. 

"Ada pendiri atau perintis, beliau-beliau yang merintis dan mendirikan, setelah itu ada penerus dan kita sebagai penikmat," jelas Gus Hamid. 

Sebagai generasi penikmat jerih payah serta perjuangan pendiri dan penerus, selain menjaga warisan dan budaya luhur atas jerih payah para pendahulu, perlu juga diikuti dengan adab menghormati para pendahulu, para guru. 

Selain menekankan pentingnya adab menghormati pendahulu dan guru, Gus Hamid turut menyampaikan pesan pendiri Ponpes Nurul Jadid, KH Zaini Mun'im.

"Santri yang sudah kembali ke masyarakat sudah menjadi milik masyarakat dan harus berbaur dengan masyarakat," papar Gus Hamid. 

Peran Alumni Pesantren

Sebagai pesantren yang berdiri sejak tahun 1948 dengan ribuan santri, alumni Ponpes Nurul Jadid tersebar hingga mancanegara, termasuk Malaysia.

Bersama para simpatisan, alumni ini tergabung dalam lembaga P4NJ di daerah-daerah di tanah air. Tak terkecuali alumni dan simpatisan dari Malaysia.

Dalam pertemuan dengan P4NJ Malaysia, kepala Ponpes Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid juga menekankan pentingnya peran alumni Nurul Jadid secara khusus, dan umat Islam secara umum untuk berpartisipasi aktif membangun masyarakat.

Menurutnya, santri tidak harus selalu menjadi Kiai, namun lebih jauh, menjadi warga negara yang bermanfaat dan berkontribusi secara maksimal sesuai bidang kemampuan masing-masing. 
"Lewat pendidikan, penguatan sektor ekonomi, dan sebagainya, yang dibutuhkan dalam menghadapi dinamika global saat ini," jelas sosok yang juga Wakil Ketua Umum Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren atau Hebitren ini.

Alumni yang aktif menulis, berkontribusi melalui tulisan. Yang berdagang, berkontribusi dalam perbaikan ekonomi dan lapangan pekerjaan.

“Masing-masing punya peran dan bagiannya," pungkas KH Abdul Hamid Wahid dalam lawatan rombongan Ponpes Nurul Jadid ke Malaysia itu. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow