Cara Sehat Mengelola Kelelahan Akibat Kerja Berlebihan
"Temukan cara sehat mengelola kelelahan akibat kerja berlebihan. PAFI Nusantara memberikan panduan untuk mengatasi burnout dan menjaga produktivitas dengan pola hidup sehat."
TIMES Network – Kerja berlebihan atau overworking telah menjadi masalah umum di kalangan pekerja, terutama di era modern ini, di mana tekanan untuk selalu produktif dan mencapai target terus meningkat. Tidak sedikit pekerja yang mengalami kelelahan fisik dan mental akibat beban kerja yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Nusantara berbagi beberapa cara sehat yang dapat dilakukan untuk mengelola kelelahan akibat kerja berlebihan.
PAFI Nusantara (pafinusantara.org) memberikan panduan yang praktis untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental meskipun berada di bawah tekanan pekerjaan yang tinggi.
1. Mengenali Tanda-Tanda Kelelahan
Langkah pertama dalam mengelola kelelahan akibat kerja berlebihan adalah dengan mengenali tanda-tanda awalnya. Menurut PAFI Nusantara, banyak pekerja yang tidak menyadari bahwa mereka sudah berada di ambang burnout karena terlalu fokus pada pekerjaan.
"Tanda-tanda fisik seperti sakit kepala, sakit punggung, dan kelelahan berlebih, serta gejala emosional seperti mudah tersinggung dan sulit berkonsentrasi, sering kali menjadi indikator kelelahan akibat pekerjaan," jelas ahli dari PAFI Nusantara.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, pekerja dapat mengambil langkah pencegahan lebih dini sebelum kelelahan berubah menjadi masalah kesehatan yang serius.
2. Pentingnya Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup adalah kunci untuk mengembalikan energi tubuh setelah bekerja keras. PAFI Nusantara menekankan pentingnya tidur berkualitas selama 6-8 jam setiap malam untuk memulihkan tubuh dari kelelahan.
"Tidur adalah saat di mana tubuh melakukan regenerasi sel dan memulihkan fungsi-fungsi vital. Kurang tidur tidak hanya memperparah kelelahan, tetapi juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi dan depresi," tambah PAFI.
Selain tidur malam yang cukup, istirahat singkat di siang hari juga bisa sangat bermanfaat. Jika memungkinkan, sempatkan waktu untuk power nap selama 15-30 menit untuk menyegarkan pikiran dan tubuh.
3. Mengelola Stres dengan Teknik Relaksasi
Stres yang berkepanjangan dapat memicu kelelahan mental dan emosional yang sulit diatasi. Oleh karena itu, PAFI Nusantara menyarankan untuk melakukan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Teknik-teknik ini membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres, dan memberikan efek menenangkan pada pikiran.
"Cobalah untuk meluangkan waktu 5-10 menit di tengah pekerjaan untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi singkat. Ini sangat membantu dalam mengurangi stres," kata PAFI Nusantara.
Selain itu, mendengarkan musik yang menenangkan atau melakukan aktivitas hobi juga bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi stres dan kelelahan.
4. Pola Makan Seimbang dan Teratur
Apa yang Anda makan juga berdampak langsung pada tingkat energi dan kemampuan tubuh untuk mengatasi kelelahan. PAFI Nusantara menekankan pentingnya mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian.
"Menghindari makanan cepat saji dan tinggi gula sangat disarankan karena makanan-makanan tersebut cenderung memberikan energi instan tetapi kemudian menyebabkan kelelahan lebih cepat," jelas ahli PAFI.
Mengonsumsi makanan yang kaya serat dan protein dapat memberikan energi yang stabil sepanjang hari. Jangan lupa untuk minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dan fungsi tubuh berjalan dengan optimal.
5. Olahraga Teratur untuk Meningkatkan Energi
Meskipun tampaknya bertentangan dengan intuisi, berolahraga secara teratur sebenarnya dapat membantu mengatasi kelelahan. PAFI Nusantara menjelaskan bahwa aktivitas fisik, meski hanya olahraga ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, yang pada akhirnya dapat memberikan lonjakan energi.
"Olahraga membantu tubuh melepaskan endorfin, yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi perasaan lelah," tambah PAFI.
Sempatkan waktu minimal 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Jika jadwal terlalu padat, olahraga ringan seperti peregangan atau yoga di rumah juga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh dan mental.
6. Mengatur Prioritas dan Belajar Berkata "Tidak"
Sering kali, kelelahan akibat kerja berlebihan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengatur prioritas atau menolak tugas tambahan yang tidak terlalu mendesak. PAFI Nusantara menyarankan agar setiap pekerja belajar untuk memprioritaskan tugas-tugas penting dan mengatakan "tidak" pada hal-hal yang dapat ditunda atau didelegasikan.
"Jangan merasa bersalah untuk menolak tugas tambahan jika Anda sudah merasa terbebani. Fokus pada tugas yang benar-benar penting dan realistis untuk diselesaikan," jelas perwakilan PAFI.
Dengan mengelola prioritas dengan bijak, pekerja dapat mengurangi tekanan yang tidak perlu dan menghindari kelelahan yang berkepanjangan.
7. Memanfaatkan Cuti untuk Pemulihan
Mengambil cuti kerja secara teratur adalah cara efektif untuk mengatasi kelelahan akibat bekerja berlebihan. PAFI Nusantara mengingatkan bahwa cuti tidak hanya penting untuk fisik tetapi juga untuk kesehatan mental.
"Memanfaatkan cuti untuk benar-benar istirahat dan menjauh dari pekerjaan adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi," kata PAFI.
Cobalah untuk merencanakan liburan pendek atau staycation yang bisa memberikan Anda waktu untuk bersantai dan memulihkan energi sebelum kembali ke rutinitas kerja. (*)
Apa Reaksi Anda?