Cara Sehat Mengatasi Kelelahan Kronis

TIMES Network – Kelelahan kronis adalah kondisi yang sering kali membuat seseorang merasa lelah secara berkelanjutan, meskipun telah beristirahat cukup. Kondisi ini dapat berdampak pada produktivitas, kesehatan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Ahli kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Bangkalan menjelaskan bahwa kelelahan kronis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres berlebihan, pola makan yang buruk, hingga kurangnya aktivitas fisik. 

Berikut ini adalah beberapa tips sehat yang dapat membantu mengatasi kelelahan kronis dan mengembalikan energi tubuh dilansir dari pafikabupatenbangkalan.org.

1. Perbaiki Pola Tidur

Salah satu penyebab utama kelelahan kronis adalah kurangnya kualitas tidur. "Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk memulihkan energi tubuh," ujar ahli dari PAFI Bangkalan.

 Pastikan Anda tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam dan ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.

Lingkungan tidur yang nyaman juga penting. Pastikan kamar tidur Anda sejuk, gelap, dan bebas dari gangguan seperti kebisingan atau cahaya terang.

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Makanan yang Anda konsumsi berperan besar dalam menjaga energi tubuh. PAFI menyarankan untuk memperbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. "Pastikan asupan harian Anda mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta sayur dan buah," jelasnya. 

Karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, nasi merah, dan oatmeal menyediakan energi yang stabil, sementara protein membantu memperbaiki jaringan tubuh.

Hindari makanan yang tinggi gula dan makanan olahan, karena dapat menyebabkan lonjakan energi sesaat yang diikuti dengan kelelahan.

3. Tetap Terhidrasi

Dehidrasi adalah salah satu penyebab kelelahan yang sering kali diabaikan. "Minumlah air putih yang cukup setiap hari, setidaknya 8 gelas, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi," saran PAFI.

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat mengganggu fungsi otak, menyebabkan sulit berkonsentrasi, dan memperparah kelelahan.

Selain air putih, Anda bisa mengonsumsi teh herbal atau infused water untuk variasi hidrasi.

4. Kurangi Stres

Stres berkepanjangan dapat menguras energi dan menyebabkan kelelahan kronis. "Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga," kata ahli PAFI Bangkalan. 

Mengambil waktu untuk diri sendiri dan beristirahat secara mental sangat penting untuk mengurangi tekanan emosional yang berkontribusi pada kelelahan.

Cobalah teknik manajemen stres lainnya seperti berbicara dengan teman, menjalani hobi yang menyenangkan, atau sekadar berjalan-jalan di alam untuk meredakan ketegangan.

5. Berolahraga Secara Teratur

Meskipun berolahraga tampaknya bisa membuat tubuh lebih lelah, aktivitas fisik yang teratur sebenarnya meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan. "Olahraga membantu meningkatkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan energi dan kebugaran," ujar PAFI. 

Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 30 menit sehari.

Mulailah dengan intensitas yang ringan, kemudian tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh Anda.

6. Kurangi Konsumsi Kafein dan Gula

Meskipun kafein sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi kelelahan, konsumsi berlebihan dapat memperburuk masalah dalam jangka panjang. "Kafein dan gula dapat memberikan lonjakan energi sementara, tetapi ketika efeknya hilang, tubuh akan merasa lebih lelah," jelas ahli dari PAFI Bangkalan. 

Kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta makanan tinggi gula, dan pilih alternatif yang lebih sehat seperti teh herbal atau camilan berbasis buah.

7. Cek Kesehatan Anda

Jika kelelahan kronis berlangsung terus-menerus meskipun sudah melakukan perubahan gaya hidup, sebaiknya periksakan kondisi kesehatan Anda. "Kelelahan kronis bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasari, seperti anemia, gangguan tiroid, atau kekurangan nutrisi," jelas PAFI.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus. (*)