Beri Inspirasi Mahasiswa, BRI Kembali Gelar Campus Roadshow di 4 Kota
BRI terus memberikan ruang yang luas bagi generasi muda untuk mewujudkan mimpinya berkarir di bank plat merah ini apapun latar belakang pendidikannya.
TIMESINDONESIA, BRI – BRI terus memberikan ruang yang luas bagi generasi muda untuk mewujudkan mimpinya berkarir di bank plat merah ini apapun latar belakang pendidikannya.
Oleh karena itu, BRI kembali menggelar kegiatan dengan thema “BRI Campus Roadshow, Home To The Best Talent”. Acara ini digelar di empat kota. Surabaya, Malang, Yogjakarta dan Bandung.
Dalam setiap acara dihadiri para wakil generasi muda yang sudah sukses meniti karir di BRI.
Hal ini bisa memberikan inspirasi dan wawasan yang luas bagi para mahasiswa bagaimana prospek berkarir di BRI kedepan. Apa saja yang mesti disiapkan dari sekarang sehingga nanti mampu bersaing dengan yang lain.
Seperti yang dilakukan di Aula Tower 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dalam acara BRI Campus Roadshow tersebut tampak hadir Culture Transformation Division Head BRI, Abd. Wahid Wijaya dan Team Leader Spacecraft Operatioan Team BRI, Zakaria Zata Adikusna. Juga ada BRILiaN Scholarship Awaardee Batch 4, Brilianti Puspita Sari.
Acara yang dihadiri sekitar 150-an mahasiswa ITS dari berbagai fakultas dan prodi tersebut berlangsung santai dan gayeng. Bahkan sesekali diselingi dengan guyonan khas anak muda. Para speaker saling bergantian memberikan inspirasi dan wawasan berdasarkan pengalaman yang sudah dirasakan.
Abd. Wahid Wijaya, misalnya, memberikan dorongan agar para mahasiswa tidak perlu minder apapun prodi yang sekarang dipelajari. Sebab BRI menerima calon karyawan dari berbagai prodi. Dan pengetahuan tentang tugas dan pekerjaan akan dimatangkan lewat developing program.
Alumni Teknik Kimia ITS ini mengaku, saat awal masuk BRI juga belum memahami pekerjaan di BRI. Namun dengan tekad yang mantab akhirnya dia berhasil meniti karirnya dengan mulus. Dan sekarang menjadi salah pimpinan di BRI. Tentu saja dia juga meng-upgrade skill dengan melanjutkan study master di UGM.
“Di BRI ada fungsi yang spesialisasi dan generalisasi. Saya pernah memimpin 4 orang. Saya juga pernah memimpin 150 orang. Nah itu kan role berbeda. Background kita saat kuliah akan terpakai semua. Adaptive itu penting agar bisa survive. BRI memberikan dukungan penuh untuk yang mau belajar lagi. Mau di dalam maupun di luar negeri. Semuanya ada ,” ujar Abd Wahid Wijaya.
Hal yang sama dikatakan Zakaria Zata Adikusna. Alumni Teknik Informatika ITS ini bercerita pada awalnya dia bekerja sebagai Data Center Engineer. Kemudian dipindah ke E-Channel Program . Setelah dua tahun berpindah lagi di BRIsat Internship Program. Dan dipindah lagi di bagian Satelit Engineer. Sebelum akhirnya menjadi Team Leader Spacecraft Operation Team BRI hingga sekarang.
Dikatakan, IT terus mengalami perkembangan sehingga sebagai IT Engineer juga harus bisa beradaptasi . Dulu tidak ada AI sekarang semua pekerjaan bisa terbantukan lewat AI. Dulu tidak ada cloud sekarang hampir semua jenis pekerjaaan memerlukan cloud terutama di perusahaan besar seperti BRI.
Sebab itu BRI terus mengupdate perkembangan teknologi terkini. Bahkan BRI merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki satelit sendiri.
Karena BRI memiliki jangkauan nasabah paling luas dan lengkap hingga ke pelosok-pelosok. BRI juga didukung teknologi paling high end saat ini. Karena BRI melayani 60 juta orang nasabah.
“Jika terjadi gangguan 1 detik saja, maka 5.000-10.000 nasabah akan gagal melakukan transaksi perbankan seperti transfer, cek saldo dan lainnya. Karena itu, IT di BRI selalu yang world class. Bank lain belum punya BRI sudah punya,” ungkap Zata.
Dia mengajak para mahasiswa untuk selalu memahami perkembangan IT yang bisa men drive dunia kerja ke depan. Ada beberapa teknologi yang adaptif dengan dunia kerja 5 tahun kedepan seperti digital platform & apps, education & work force development technologies, big data analytic, internet of things & connected devices, cloud computing, encryption & cyber security , e-commerce & digital trade, artificial intelligence, climate change technologies dan lainnya.
Dia juga mengajak para mahasiswa agar memahami skill apa yang perlu di develope sehingga tetap linier dengan dunia kerja. Apapun prodi yang sekarang didalami para mahasiswa, ada dua yang perlu dipahami para mahasiswa yakni Technology Literature yang mencakup AI & Big Data, Cyber Security dan Cloud Computing.
Kedua adalah Human Interaction yang mencakup Environmental Stewardship, Marketing & Behavior Skill, User Experience dan Multi-Linguism.
Perkembangan IT akan ada impactnya. Dengan role baru akan ada banyak opportunity. Namun ada juga pekerjaan yang berkurang. Di BRI semua itu ada. DI BRI juga terbuka untuk yang ingin meningkatkan skill dengan belajar. Diberi kesempatan seluas-luasnya mau di dalam maupun di luar negeri.
“Kita tumbuh dan belajar di BRI. Kalau suka belajar banyak platform digital di BRI. Mau sertifikasi yang mahal-mahal didukung sama BRI. DI BRI juga banyak komunitas. Kerja di IT itu banyak seru-serunya. Tidak mesti di meja computer. Kita sering ngadakan outbound. Kita juga ada remote office di Jakarta, Jogjakarta dan Bali. Dan akan dibuka di beberapa kota besar lainnya,” ungkap Zata.
Sementara itu, BRILiaN Scholarship Awaardee Batch 4, Brilianti Puspita Sari mengatakan, dirinya mengaku senang dan bersyukur bisa masuk dalam BRILiaN Scholarship program.
Sebab selain menambah banyak pengetahuan juga banyak pengalaman menarik yang didapat.
Dia juga mengaku banyak mendapat keuntungan selama mengikuti program BRILIaN Scholarship diantaranya mendapatkan beasiswa penuh dari BRI.
Selain itu juga mendapatkan uang yang tidak hanya cukup untuk makan namun juga untuk keperluan yang lain. Dan yang penting mendapatkan kesempatan magang bekerja di IT BRI sehingga bisa merasakan bagaimana susahnya bekerja dan mencari uang.
“Karena itu kami mengajak teman-teman yang berminat untuk bergabung di program-program yang ditawarkan BRI. Ada beberapa program yakni BRILiaN Internship Program, BRILianN Scholarship program dan BRILiaN Future Leader Program. Kita juga bisa memilih sesuai dengan passion kita. Karena saya dari IT maka saya pilih di IT. Dan yang paling aku suka ikut program ini adalah adanya early recruitment sehingga tidak repot-repot cari info lowker,” kata Brillianti yang kini masih kuliah di semester VII ITS. (*)
Apa Reaksi Anda?