Bekali Kewirausahaan, Dosen UNIPMA Latih Siswa MAN 1 Ngawi Kokedama
Pengembangan kompetensi kewirausahaan merupakan project MAN 1 Ngawi dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing dan unggul.
TIMESINDONESIA, MADIUN – Pengembangan kompetensi kewirausahaan merupakan project MAN 1 Ngawi dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing dan unggul.
Penguatan kewirausahaan dilakukan secara intrakurikuler di mata pelajaran dan kegiatan pendamping berupa workshop, kunjungan industri, maupun gelar produk.
Sebagai salah satu sinergi dengan akademisi, Universitas PGRI Madiun dan MAN 1 Ngawi sepakat membekali kompetensi kewirausahaan untuk siswa MAN 1 Ngawi secara kolaboratif.
Tim dosen Universitas PGRI Madiun Dr. W. Linda Yuhanna, M.Si (Dosen Pendidikan Biologi UNIPMA) dan Drs. R. Bekti Kiswardianta, M.Pd (Dosen Pendidikan Biologi UNIPMA) memberikan pelatihan mengenai agribisnis modern tanaman hias Kokedama.
Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat yang didanai oleh LPPM UNIPMA. Pelatihan terdiri dari pembukaan, sambutan dari Wakasek Kesiswaan Ibu Etik Dia Rachmawati, penyampain materi dari tim dosen, praktik dan pembuatan kokedama, gelar produk dan penutup.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan arah pengembangan lulusan MAN 1 Ngawi dengan kemampuan berwirausaha,” ujar Etik Dia Rachmawati, Sabtu, 17 Juni 2023.
Tim Dosen Universitas PGRI Madiun bersama empat mahasiswa memberikan pembekalan konsep agribisnis agribisnis tanaman hias, pembuatan kokedama secara praktik dan memberikan materi potensi dan peluang bisnis Kodedama.
Alat dan bahan sudah dipersiapkan semua oleh tim dosen, lalu dikreasikan oleh siswa menjadi produk Kokedama yang menarik dan kreatif.
“Saya mendapat ilmu baru cara pembuatan Kokedama dengan didampingin langsung oleh mahasiswa dari UNIPMA, sebelumnya saya hanya bisa melihat dari YouTube,” Ujar Sari, siswa kelas X MAN 1 Ngawi.
Sekitar 40 buah kokedama berhasil diciptakan di Aula MAN 1 Ngawi. Lebih lanjut kokedama ini akan dikreasikan dengan model baru menggunakan tanaman hias lainnya.
Harapannya kegiatan kolaboratif in ikan terus berlanjut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kompetensi siswa.
“Paling penting adalah siswa memiliki bekal bioentrepreneurship dalam pembuatan produk agribisnis dan mereka mempunyai motivasi serta pandangan untuk berwirausaha,” jelas pemateri Dr. W. Linda Yuhanna. (*)
Apa Reaksi Anda?