Begini Cara Perhutani Banyuwangi Selatan Dorong Kesejahteraan Masyarakat Pemangku Hutan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Apa yang dilakukan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan ini patut untuk diacungi jempol. Demi mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat pemangku hutan, BUMN dibawah kepemimpinan Wahyu Dwi Hadomojo, tersebut menggelar penanaman pohon produktif atau agroforestry yakni jenis tanaman Alpukat, Durian, Petai dan Sengon.

Kegiatan penghijauan seluas 20 hektar itu dilakukan di petak 14, RPH Karangharjo, BKPH Genteng, wilayah administrasi Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Penanaman pohon kita lakukan bersama masyarakat pada, Minggu, 27 Agustus 2023, lalu,” kata Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadomojo, Senin (28/8/2023).

Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menggelar penanaman pohon produktif bersama masyarakat pinggiran hutan. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

Penanaman pohon produktif yang mengusung tema ‘Berdamai dengan Alam’ ini berlangsung cukup meriah. Diikuti puluhan peserta termasuk ulama, santri dan masyarakat pemangku hutan. Meliputi, ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, beserta jajaran. Kasi Kemitraan Kehutanan Perhutani Divre Jatim, Ketua HKTI Provinsi Jatim, Ony Anwar Harsono, Sekretaris MUI Jatim, Dr. Lia Istifhama, Pengasuh Ponpes Mamba'ul Huda, Desa Barerejo, KH Muslimin, Ketua YPP Mamba'ul Huda, Ahmad Muthoharur Rohman, Ketua dan Pengurus LMDH atau KTH Barurejo Rahayu Makmur, Perwakilan BPJS Banyuwangi dan masyarakat petani hutan.

Gerakan nyata reboisasi ini, lanjut Wahyu, sapaan akrab Wahyu Dwi Hadomojo, merupakan bentuk sinergi, kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian hutan dan ekosistemnya. Sekaligus upaya mendorong kesejahteraan masyarakat pinggiran hutan.

“Juga mensukseskan kegiatan tanam tahun 2023 dan sedekah oksigen,” ungkapnya.

Ketua YPP Mamba'ul Huda, Ahmad Muthoharur Rohman menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada Perhutani atas kerjasama dan sinergi dalam kemitraan kehutanan. Serta semua pihak yang mendukung kegiatan melalui kegiatan agroforestry dan kehutanan.

“Karena dengan kita beramai dengan alam maka alam akan ramah dengan kita dan membawa kemaslahan untuk umat manusia,” katanya.

Ketua Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jatim, Ony Anwar Harsono dan Sekretaris MUI Jatim, Dr. Lia Istiftama, juga melontarkan hal senada.  

“Pengelolaan hutan yang meliputi aspek ekologi, ekonomi dan sosial dapat berjalan secara seimbang yang berimplikasi hutan lestari masyarakat sejahtera,” puji keduanya.

Penanaman pohon dalam bingkai program Kemitraan Kehutanan ini juga menjadi bukti bahwa Perhutani KPH Banyuwangi Selatan terus menjalin hubungan baik dan kedekatan dengan masyarakat sekitar hutan. Dengan begitu diharapkan mampu membentuk ikatan saling mendukung serta menumbuhkan kesadaran untuk bersama menjaga kelestarian hutan.

Apalagi disini masyarakat dapat menanam tanaman pertanian secara tumpangsari, diantara tanaman kehutanan. Dan dari hasil kemitraan tercebut tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan. (*)