Bandara Banyuwangi Jadi Pionir Konsep Bangunan Hijau di Indonesia
Bandara Internasional Banyuwangi mencetak sejarah peraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dengan konsep ba ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bandara Internasional Banyuwangi mencetak sejarah peraih sertifikasi Greenship Net Zero Healthy Ready (NZH) dari Green Building Council Indonesia (GBCI). Dengan konsep bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, Bandara Banyuwangi kini diakui sebagai pionir dalam mewujudkan infrastruktur hijau di negeri ini.
Sertifikasi ini diterima oleh Direktur Enginering PT. Angkasa Pura II di Jakarta pada bulan November 2023 lalu, membuktikan komitmen Bandara Banyuwangi dalam menerapkan konsep bangunan hijau sejak awal.
Eksekutif General Manager Bandara Internasional Banyuwangi, Johan Seno Acton, menyatakan bahwa sertifikasi Greenship NZH adalah bukti nyata bahwa Bandara Banyuwangi adalah implementasi dari konsep Green Airport.
"Praktik-praktik pembangunan berkelanjutan, seperti pengelolaan ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan energi, dan pemenuhan energi baru terbarukan, telah menjadi bagian integral dari Bandara Banyuwangi," kata Johan, Selasa (26/12/2023).
Beberapa aspek penilaian mencakup kenyamanan termal, pergantian udara ruangan, efisiensi energi, dan konservasi.
Bandara ini menggunakan strategi ventilasi udara alami dan kisi-kisi kayu untuk sirkulasi udara, serta green roof terminal sebagai nilai tambah. Untuk mengurangi emisi karbon, Bandara Banyuwangi telah mengadopsi pembangkit listrik tenaga surya di atap bandara dan menerapkan skylight untuk pencahayaan alami di siang hari.
Johan menambahkan bahwa sertifikasi GREENSHIP NZH ini akan menjadi inspirasi bagi bandara lain di Indonesia.
"Kami berharap semakin banyak bandara di Indonesia secara bertahap bisa menerapkan konsep Green Building sebagaimana Bandara Banyuwangi," ucapnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah merancang pembangunan Bandara Banyuwangi dengan konsep bangunan hijau dan mengangkat arsitektur lokal.
Konsep ini membuat Bandara Banyuwangi memenangkan The Aga Khan Award for Architecture 2022, sebuah kompetisi bergengsi arsitektur internasional.
"Bandara adalah wajah depan sebuah kota, maka kami sangat serius merancang dan membangun bandara kami. Bahkan kami terbitkan regulasi yang menjaga agar kawasan di sekitar bandara tetap mempertahankan lansekap persawahan," jelas Ipuk.
Dengan konsep bangunan hijau yang dipadukan dengan kearifan lokal, Bandara Banyuwangi tidak hanya menjadi pelopor dalam inovasi ramah lingkungan tetapi juga menjelma sebagai ikon arsitektur yang menggoda mata dunia. (*)
Apa Reaksi Anda?