Awas, Jangan Sampai Tertipu Kenali Kontraksi Palsu VS Asli
Kontraksi adalah normal terjadi pada ibu hamil. Keberadaan kontraksi dapat menjadi penanda akan datangnya persalinan. Ketahui dengan jelas perbedaan kontraksi, ciri-ciri kontraksi orang melahirkan, serta cara ampuh untuk meredakan nyeri saat kontraksi mel
TIMESINDONESIA – Kontraksi adalah normal terjadi pada ibu hamil. Keberadaan kontraksi dapat menjadi penanda akan datangnya persalinan. Ketahui dengan jelas perbedaan kontraksi, ciri-ciri kontraksi orang melahirkan, serta cara ampuh untuk meredakan nyeri saat kontraksi melahirkan.
Braxton hicks adalah kontraksi yang dialami ibu hamil, namun tidak teratur dan nyeri yang dialami datang dan pergi. Tidak hanya pada trimester ketiga, tetapi juga pada trimester kedua sering terjadi kontraksi semu.
Lantas, mengapa ibu hamil sering mengalami kontraksi palsu? Kontraksi semu terjadi pada ibu hamil pada usia kehamilan 38 minggu saat tubuh bersiap untuk menjalani proses persalinan.
Tidak hanya itu, kontraksi palsu biasanya lebih cepat dan tidak teratur dibandingkan kontraksi sebenarnya. Kontraksi palsu bisa berlangsung sekitar 30-60 detik atau hingga sekitar 2 menit. Ibu hamil, jangan lupa untuk memperbanyak asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Dehidrasi tidak hanya membahayakan kesehatan janin, tetapi juga meningkatkan risiko kontraksi palsu pada ibu hamil.
Nah, supaya ibu hamil tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, yuk ketahui perbedaannya dengan kontraksi asli dari hal-hal berikut ini:
waktu kontraksi
Kontraksi semu biasanya dimulai pada trimester ketiga, tetapi beberapa wanita mungkin merasakannya pada trimester kedua. Kontraksi ini lebih sering terjadi pada sore atau malam hari, terutama setelah olahraga berat atau saat ibu hamil lelah.
Sedangkan kontraksi primitif biasanya terjadi saat rahim berusia sekitar 40 minggu. Risiko kelahiran prematur lebih tinggi jika kontraksi pertama terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Sensasi saat kontraksi
Ketika ibu hamil mengalami kontraksi palsu, biasanya ibu hamil hanya merasakan sesak di perut bagian bawah dan selangkangan. Dibandingkan dengan kontraksi awal atau kontraksi menjelang persalinan, kontraksi akan lebih lebar, dimulai dari pinggang dan menjalar ke berbagai bagian perut.
Selain itu, kontraksi palsu biasanya juga akan reda atau bahkan hilang jika ibu hamil bergerak dan berjalan. Namun, pada kontraksi asli, bergerak dan berjalan justru dapat memperkuat rasa kram atau mules yang dirasakan.
Perbedaan kontraksi palsu dan asli juga bisa diketahui dari intensitasnya. Pengencangan perut yang terjadi pada kontraksi palsu biasanya akan terasa lebih ringan seiring bertambahnya usia kehamilan.
Lamanya kontraksi
Kontraksi palsu biasanya berlangsung kurang dari 30 detik hingga sekitar 2 menit dengan interval yang tidak teratur. Sementara itu, kontraksi alami biasanya hanya berlangsung sekitar 30 hingga 70 detik, namun waktu antar kontraksi teratur dan semakin pendek seiring berjalannya waktu.
Saat kontraksi sungguhan, pengencangan di perut terasa mantap bahkan bisa datang lebih sering, terasa lebih berat, dan berlangsung lebih lama menjelang persalinan.
Kontraksi palsu saat hamil merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, sehingga ibu hamil tidak perlu mencari pertolongan medis.
Namun, jika ibu hamil merasa tidak enak badan, ia dapat lebih banyak istirahat, mandi air panas, mencoba pijat ibu hamil oleh suaminya atau ahlinya, atau melakukan olahraga ringan, seperti berjalan-jalan di sekitar rumah. .
Jika ibu hamil mengalami kontraksi rahim sebelum usia kehamilan 37 minggu atau kontraksi rahim setiap 5-6 menit disertai pendarahan vagina, apalagi pecah ketuban, segera periksakan ke Dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan Rumah Sakit Malang tepatnya di RSU Wajak Husada Malang. (*)
Apa Reaksi Anda?