Asah Kemampuan Bernalar Kritis Anak melalui Game Edukatif di SDN 03 Kanigoro Madiun

Kemampuan bernalar kritis merupakan salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila, yang harus dikembangkan dalam satuan pendidikan. Kemampuan bernalar kritis juga

November 9, 2023 - 16:30
Asah Kemampuan Bernalar Kritis Anak melalui Game Edukatif di SDN 03 Kanigoro Madiun

TIMESINDONESIA, MADIUN – Kemampuan bernalar kritis merupakan salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila, yang harus dikembangkan dalam satuan pendidikan. Kemampuan bernalar kritis juga merupakan kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan yang sarat dengan kecepatan teknologi dan informasi. Kemampuan ini perlu dilatihkan sejak dini di setiap satuan pendidikan melalui berbagai kegiatan. 

SDN 03 Kanigoro adalah sekolah penggerak yang didampingi oleh fasilitator dari UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si. Sekolah ini aktif dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang bermuara pada Profil Pelajar Pancasila dengan melibatkan stakeholder eksternal. 

tim-dari-PT-Sebangku.jpgDosen UNIPMA, tim dari PT Sebangku Jaya Abadi dan peserta didik di SDN 03 Kanigoro. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

Sebagai bentuk penguatan dimensi bernalar kritis bagi peserta didik, Dr. Linda berkolaborasi dengan PT Sebangku Jaya Abadi menghadirkan permainan edukatif di SDN 03 Kanigoro Madiun. Kegiatan ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan di sekolah dampingan.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan, storytelling petualangan Marica, tepuk dan lagu, serta game puzzle jelajah hutan. Game edukatif ini diikuti oleh 152 siswa SDN 03 Kanigoro secara kolektif. Peserta didik tampak antusias dengan kegiatan. “Permainan puzzle jelajah hutan ini dirancang secara berkelompok untuk berpikir kritis, mengolah potongan puzzle agar sesuai dengan tantangan dari soal yang diberikan,” ungkap Dr. Linda.

storytelling-Marica.jpgPenampilan storytelling Marica. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)

Peserta didik fase A perlu dibimbing oleh guru, sedangkan fase B dan C mampu melakukannya sendiri.

“Kegiatan ini selain untuk mengasah bernalar kritis melalui permainan, juga meningkatkan kerjasama dan gotong royong antar peserta didik serta kemampuan literasinya,” ungkap Suharsi, S.Pd. Kepala SDN 03 Kanigoro.

 SDN 03 Kanigoro juga membuka peluang kerjasama dengan berbagai stakeholder eksternal untuk ikut serta dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow