Anggota Komisi II DPRD KLU Ikhwanudin: Kecamatan Pemenang Harus Ditata Sebagai Gerbang Utama Pariwisata Daerah
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Ikhwanudin, S.Ag.,M.Pd mendorong pemerintah daerah melakukan penataan di Kecamatan Pemenang sebagai gerbang utama pariwisata daerah.

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Ikhwanudin, S.Ag.,M.Pd mendorong pemerintah daerah melakukan penataan di Kecamatan Pemenang sebagai gerbang utama pariwisata daerah.
"KLU terkenal sebagai daerah pariwisata, gerbang utama masuk ke kawasan wisata daerah itu Kecamatan Pemenang. Maka sudah saatnya pemerintah daerah memperhatikan dengan serius," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (13/3/2025).
Semua orang sudah memahami dan mengakui bahwa Kecamatan Pemenang sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) terbesar mencapai 65 persen. Sehingga sumber keuangan pembangunan daerah sangatlah tergantung pada sektor pariwisata yang ada di Kecamatan Pemenang.
"Kita harus memahami dulu dan semua orang mengakui bahwa PAD terbesar berada di Kecamatan Pemenang. Yaitu, kawasan wisata Gili Matra (Meno, Trawangan, Air)," ungkap politisi Dapil V Kecamatan Pemenang ini.
Setelah memahami sumber PAD tersebut, maka wajarlah penataan besar perlu dilakukan sehingga memberikan ketertarikan lebih para pengunjung wisata, tentu penataan yang memperhatika kearifan lokal tanpa menghilangkan keasliannya.
Yang pertama harus dimulai dibangun, yaitu pembangunan gapura bernuansa estetika pariwisata. Gapura dibangun di perbatasan Senggigi, Lombok Barat dengan Malaka, KLU, dan juga di kawasan wisata pusuk pass.
"Di dua titik itu misalkan tertuliskan selamat datang di Kabupaten Lombok Utara kawasan wisata, sehingga setiap orang yang masuk ke KLU punya kesan disambut," imbuh anggota fraksi Golkar ini.
Sebagai anggota DPRD tiga periode dari Fraksi Golkar. Ikhwanudin menekankan kepada Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar yang sudah berturut-turut menjadi kepala daerah harus memperhatikan hal tersebut. Sebab, Bupati berasal dari Kecamatan Pemenang sehingga mengetahui keadaan di kecamatannya sebagai sumber pendapatan terbanyak.
"Pemenang sebagai sumber PAD terbesar namun kurang diperhatikan. Semestinya dengan PAD yang besar memperhatian lebih besar, semakin Pemenang bagus maka multi payer efek ke kecamatan lainnya," tegas politisi asal Desa Menggala ini.
Kemudian, perhatian berikutnya, suasana malam hari keadaan gelap gulita mulai dari jalur pusuk pass. Penataan pintu masuk dari Bangsal ke Pelabuhannya. Begitu, kawasan Teluk Nare sama sekali tidak dipergunakan dengan baik.
"Masih banyak yang perlu diperhatikan di kawasan penghasil PAD terbesar ini," tegas putra dari pengasuh Ponpes Syafi'iyah Menggala ini.
Ikhwanudin sebagai politisi yang diwariskan oleh ayahandanya TGH. Jamhur Hakim pendiri dari Ponpes Syafi'iyah Desa Menggala Kecamatan Pemenang. Sudah tiga kali berturut-turut terpilih, pada Pileg 2014 meraih 1.250 suara, pileg 2019 meraih 1.125 suara, dan Pileg 2024 meraih 1.818 suara.
"Selama tiga periode berturut-turut saya memperjuangkan aspirasi. Apa yang kita perjuangkan Kecamatan Pemenang sudah nampak, meski ada beberapa yang perlu dorong pemerintah daerah," katanya.
Tiga periode terpilih, Ikhwanudin ingin mensejahterakan masyarakat dengan program-program aspirasinya. Sebab, masyarakat Kecamatan Pemenang mengharapkan dampak multi player efek dari pariwisata.
"Masyarakat di Kecamatan Pemenang sangat ketergantungan dengan pariwisata. Saya berharap apa yang menjadi kekurangan kita bersama-sama perhatikan," tutupnya.(*)
Apa Reaksi Anda?






