80 Persen Desa di Kabupaten Banyuwangi Turut Ambil Bagian Semarakan BEC 2024

Event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 yang bakal kembali digelar pada bulan Juli mendatang yang bertemakan ‘Ndaru Desa’, Revival of Village telah selesai melakuk ...

Februari 28, 2024 - 19:30
80 Persen Desa di Kabupaten Banyuwangi Turut Ambil Bagian Semarakan BEC 2024

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Event Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 yang bakal kembali digelar pada bulan Juli mendatang yang bertemakan ‘Ndaru Desa’, Revival of Village telah selesai melakukan tahap seleksi. Sekitar 80 persen dari keseluruhan desa di Kabupaten Banyuwangi ikut ambil bagian memeriahkan ajang bergengsi Bumi Blambangan.

Seleksi peserta BEC sebelumnya telah dilakukan selama lima hari di lima lokasi berbeda. Diantaranya, bertempat di Kantor Kecamatan Rogojampi, Kantor Kecamatan Muncar, Kantor Kecamatan Genteng, Kantor Kecamatan Bangorejo, dan hari terakhir berlangsung di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Sebagai informasi, pemilihan tema ‘Ndaru Deso’ Revival of Village di BEC 2024 didasarkan pada keinginan untuk mengeksplorasi potensi budaya, adat, tradisi, bahkan kekayaan alam yang dimiliki oleh setiap desa-desa di Banyuwangi. 

Oleh sebab itu setiap desa diharapkan untuk bisa turut andil ambil bagian sebagai upaya mempromosikan potensi desa di event yang masuk kedalam Kharisma Event Nusantara (KEN), atau sebuah kalender event nasional di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Ini seleksi terakhir, dari rekapan terakhir sekitar 75 sampai 80 persen desa di Banyuwangi sudah ikut mendaftar dalam BEC 2024,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Ainur Rofiq pada, Rabu (28/2/2024).

Dijelaskan oleh Rofiq, beberapa desa yang tidak ikut ambil bagian dalam BEC 2024 tersebut kemungkinan tidak paham tentang maksud, konsep dan tujuan dari BEC tahun ini. Padahal adanya BEC kali ini bisa menjadi wadah promosi desa dalam mengenalkan potensi desanya, karena penikmat BEC setelah masuk KEN sendiri bukan hanya dari masyarakat lokal namun juga luar kota bahkan mancanegara.

Rofiq juga menambahkan, jika dengan ikut BEC dan desa tersebut berkembang dengan potensinya dan terpromosikan secara maksimal, maka masyarakatnya sendiri juga akan merasakan manfaatnya. Dirinya mencontohkan seperti kebo-keboan yang sempat melenggang dan populer di panggung BEC akhirnya saat ini desanya dikenal masyarakat luas dan banyak dikunjungi.

“Kita hanya memfasilitasi mereka supaya dapat dipromosikan di ajang BEC 2024,” tandanya.

Dengan adanya BEC 2024, Rofiq berharap, yang mengangkat seluruh potensi desa tersebut para talent dapat menampilkan suatu hal yang berbeda lebih dari pertunjukan yang biasanya diselenggarakan tiap tahunnya. 

"Ini momen yang luar biasa, kami memberikan panggung bagi para desa untuk berkreasi semenarik mungkin melalui semua desain kostum san filosofi menarik. Sehingga menarik peminat dan harapannya bisa di promosikan untuk menjadi salah satu destinasi baru di Banyuwangi," tutur Rofiq. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow