7.128 Jiwa Terdampak Kekeringan, Dharma Wanita Persatuan Sleman Dropping Air Bersih
Sebanyak 7.128 jiwa di Kabupaten Sleman terkena dampak kekeringan. ... ...
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebanyak 7.128 jiwa di Kabupaten Sleman terkena dampak kekeringan. Ribuan orang yang mengalami kesulitan air bersih tersebut tersebar di berbagai padukuhan.
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Sleman, per 21 Oktober 2023 ini warga yang mengalami kesulitan air bersih tersebut tersebar di 30 padukuhan, 14 kelurahan, dan 7 kapanewon/kecamatan se-Kabupaten Sleman.
Dari 14 kalurahan tersebut, kelurahan yang paling parah terkena dampak cuaca el nino adalah Kelurahan Banyurejo, Tempel. Di kelurahan ini, setidaknya ada lima padukuhan yang mengalami kesulitan air bersih atau kekeringan. Banyak sumur milik warga setempat yang kering.
“Debit air sumur warga menyusut banyak karena ada penutupan Selokan Mataram Van Der Wijck sejak 1 Oktober lalu,” kata Lurah Banyurejo, Tempel, Saparjo, Senin (23/10/2023).
Penutupan Selokan Mataram membuat debit air sumur milih warga menurun drastis. Akibatnya, ada sebanyak 500 jiwa di Kelurahan Banyurejo terkena dampak kekurangan air bersih setiap harinya.
“Kami mohon pemerintah daerah ikut memikirkan warga kami,” pinta Suparjo.
Selain keterlibatan pemerintah daerah, untuk mengatasi kekurangan air bersih, Saparjo telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO). Selain ini, sudah ada 22 hidran umum (HU) yang terpasang di lima padukuhan terdampak di Kelurahan Banyurejo. Yaitu, Padukuhan Jambeyan, Plambongan, Kemusuh, Senoboyo, dan Tangisan.
“Untuk mengatasi kekeringan di Kalurahan Banyurejo saat ini. BPBD Kabupaten Sleman dan BBWS SO telah memberikan bantuan secara rutin setiap harinya sebanyak 30.000 liter air bersih,” papar Saparjo.
Seperti kejadian tahun lalu, saat Selokan Mataram dimatikan sebulan untuk perbaikan, sumur warga di lokasi tersebut kering kerontang. Akibatnya, warga mengandalkan adanya dropping air bersih, baik untuk kebutuhan masak, mandi maupun mencuci.
Krisis air bersih yang dialami warga tersebut mendapat perhatian Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sleman. Organisasi yang beranggotakan istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Sleman ini menyalurkan bantuan air bersih, Senin (23/10/2023). Dropping air bersih dipimpin oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sleman, Parmilah Harda Kiswaya. Dropping air bersih Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sleman ini menyasar warga yang ada di Padukuhan Tangisan, Banyurejo, Tempel, Sleman.
Parmilah mengatakan penyaluran bantuan berupa dropping air bersih ini dalam rangka realisasi program kerja dan rangkaian HUT Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sleman ke-24. Isteri Sekda Sleman Harda Kiswaya ini juga menyampaikan, pelaksanaan bakti sosial bekerjasama dengan BPBD Sleman. Dalam kegiatan dropping air bersih ini, pihaknya menyerahkan sebanyak 10 tangki air bersih ke Padukuhan Tangisan, Kelurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel. (*)
Apa Reaksi Anda?