174.234 Anak Di Banyuwangi Mulai Mendapat Tetes Vaksin Polio Kedua
Sebanyak 174.234 target sasaran anak usia 0 sampai 7 tahun di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mulai mendapat vaksinasi polio serentak putaran kedua yang diberikan secara ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebanyak 174.234 target sasaran anak usia 0 sampai 7 tahun di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, mulai mendapat vaksinasi polio serentak putaran kedua yang diberikan secara oral atau tetes, setelah dilakukan launching di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Klatak, Kecamatan Kalipuro, pada Senin (19/2/2024).
Vaksinasi Polio serentak putaran kedua tersebut adalah dalam rangka menyambung kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) virus polio pertama yang telah sukses dilaksanakan sebelumnya, pada tanggal 15 hingga 20 Januari 2024. Hal ini dipicu karena adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat penemuan kasus polio di Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, Sub PIN virus polio pada putaran kedua kali ini akan berlangsung dan dimulai pada tanggal 19 sampai tanggal 24 Februari 2024. Sama dengan vaksinasi polio pertama, target sasaran vaksin polio kedua yakni sebanyak 174.234 anak usia 0-7 tahun.
Sama seperti sebelumnya, Amir menambahkan, Vaksin Polio putaran kedua yang dilakukan secara serentak ini bisa didapatkan di semua Fasilitas Kesehatan (Faskes) seluruh Banyuwangi, seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
“Kita akan upayakan semua anak usia 0-7 tahun mendapat vaksin, tapi jika sampai tanggal vaksin berakhir ada anak yang belum vaksin, kita akan melakukan Sweeping di satu minggu setelahnya,” ucap Amir saat wawancara.
Amir juga memaparkan, pada putaran pertama vaksinasi polio, Dinkes Banyuwangi berhasil menjaring melebihi target sasaran hingga mencapai 103 persen atau sekitar 179 ribu anak dari target awalnya 174.234 anak usia 0-7 tahun. Sehingga kemudian jumlah tersebut juga diharapkan dapat terjaring seluruhnya pada putaran kedua vaksinasi polio..
“Minimal yang akan kita vaksin secara riil itu adalah 179 ribu tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, untuk anak yang tertinggal pada vaksinasi polio putaran pertama, masih bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi di putaran kedua, yang kemudian akan memperoleh vaksinasi keduanya setelah jeda vaksin satu bulan.
“Jadi mereka masih bisa mendapat Vaksin Polio keduanya meskipun tidak mengikuti jadwal pekan imunisasi,” tandas Amir.
Dalam kesempatan tersebut, Amir berterima kasih kepada semua pihak atau instansi terkait diantaranya dinas pendidikan, dinas sosial hingga kementerian agama yang telah membantu terlaksananya kegiatan vaksinasi polio serentak putaran kedua tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Amir, pasalnya siswa-siswi di SDN 1 Klatak yang telah selesai divaksin tak pulang dengan tangan kosong, melainkan mendapatkan bingkisan berupa peralatan tulis dan tas yang diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran di sekolah.
“Dalam pembukaan secara simbolis di SDN 1 Klatak kami juga membagikan 120 alat perlengkapan sekolah sebagai stimulan untuk target 120 anak kelas 1 dan 2 yang telah divaksin,” papar Amir. (*)
Apa Reaksi Anda?