Zero Kasus, Banyuwangi Mulai Gencarkan Vaksin Polio Serentak

Memahami urgensi pencegahan penyakit polio yang telah menimpa beberapa daerah di Indonesia, Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah tegas dengan memulai pelaksanaan vaksin ...

Januari 15, 2024 - 15:00
Zero Kasus, Banyuwangi Mulai Gencarkan Vaksin Polio Serentak

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Memahami urgensi pencegahan penyakit polio yang telah menimpa beberapa daerah di Indonesia, Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah tegas dengan memulai pelaksanaan vaksinasi polio secara masal. Program Sub Pekan Imunisasi Polio (PIN Polio) ini diharapkan dapat melibatkan 174.237 anak usia 0-7 tahun di seluruh wilayah Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini merupakan amanah dari Menteri Kesehatan RI untuk mengintensifkan upaya vaksinasi polio di daerah yang pernah mengalami kasus dan di wilayah dengan tingkat risiko penularan yang tinggi terhadap penyakit mematikan ini.

“Meski Banyuwangi masih mencatat zero (nol) kasus polio hingga saat ini, kita perlu menjaga kewaspadaan. Sub PIN Polio ini merupakan salah satu langkah antisipatif yang harus diambil,” ujar Bupati Ipuk melalui keterangan virtual saat peluncuran Sub PIN Polio di Kelurahan Mojopanggung pada, Senin (15/1/2024).

Imunisasi polio memegang peranan krusial dalam mencegah anak-anak dari risiko lumpuh layu. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat dengan mudah menular. Virus polio menyerang sistem saraf, menyebabkan kesulitan bernafas, kelumpuhan otot, bahkan berujung pada kematian.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa imunisasi polio massal dan serentak ini dilaksanakan sebagai tanggapan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Pamekasan, Klaten, dan Aceh.

Amir menambahkan bahwa di Banyuwangi, pelaksanaan PIN dilakukan dengan memberikan imunisasi polio tetes kepada 174.237 anak yang berusia 0 – 7 tahun. Imunisasi ini akan dilakukan dalam dua putaran, di mana putaran pertama berlangsung pada 15-20 Januari, dan putaran kedua pada 19-24 Februari.

“Vaksinasi diberikan kepada anak usia 0-7 tahun dengan rentang lebih dari 11 bulan. Setiap anak akan mendapatkan dua dosis vaksin,” ujar Amir.

Pelaksanaan PIN di Banyuwangi melibatkan berbagai instansi pendidikan dan kesehatan, termasuk SD, TK, PAUD, Posyandu, Puskesmas, RSUD, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya. Amir juga menegaskan bahwa tim vaksinator akan melakukan penyisiran seminggu setelahnya untuk memastikan bahwa seluruh anak telah menerima vaksin.

Menyinggung keamanan vaksin yang akan diberikan, Amir meyakinkan bahwa vaksin polio (nOPV2) tersebut aman dan tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius.

“Vaksin polio ini aman. KIPI-nya bersifat ringan, berlangsung singkat, dan dapat sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” tambah Amir. 

Dengan langkah-langkah preventif ini, Banyuwangi memperkuat posisinya sebagai daerah bebas polio dan mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya vaksinasi dalam melindungi generasi muda dari ancaman penyakit menular.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow