Wujudkan Sinergi Petani dan Penyuluh, Polbangtan Malang-DPR Gelar Bimtek di Bali

Pembangunan pertanian diarahkan untuk tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. ...

Maret 16, 2023 - 23:50
Wujudkan Sinergi Petani dan Penyuluh, Polbangtan Malang-DPR Gelar Bimtek di Bali

TIMESINDONESIA – Pembangunan pertanian diarahkan untuk tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur. Salah satu upaya untuk mewujudkannya yakni mengembangkan kemampuan SDM yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis serta menguasai teknologi. Tujuannya agar pelaku pembangunan pertanian mampu membangun usahatani yang berdaya saing tinggi serta berkelanjutan.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) sebagai unit pelaksana teknis Kementan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dan petani. Berlokasi di Resto Apung Kedisan Kabupaten Bangli Provinsi Bali, Kamis (16/3/2023).

Bimtek diikuti oleh 100 orang peserta terdiri penyuluh, petani dan anggota P4S yang berasal dari kabupaten Bangli dibuka oleh I Made Urip anggota Komisi IV DPR RI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapil Provinsi Bali. 

Dalam sambutannya, I Made Urip menekankan kelembagaan penyuluhan pertanian adalah lembaga pemerintah dan/atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan penyuluhan.

Pada tingkat pusat, kelembagaan penyuluhan bernama Badan Penyuluhan dan Komisi Penyuluhan Nasional, tingkat provinsi Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi dan Komisi Penyuluhan Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota dan Komisi Penyuluhan Kab/Kota, di tingkat Kecamatan adalah Balai Penyuluhan Pertanian, dan ditingkat desa/kelurahan adalah Pos Penyuluhan Desa/Kelurahan (UU No. 16 Tahun 2006).

Keseluruhan kelembagaan tersebut bekerja saling bersinergi untuk mencapai tujuan penyuluhan yang telah ditetapkan. Akan tetapi, menurut anggota Komisi IV yang berasal dari Fraksi PDIP itu menyatakan belum semua ketentuan peraturan yang berfungsi menguatkan fungsi penyuluhan pertanian tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. "Jika tidak segera ditangani, ketahanan pangan nasional akan sulit dicapai bangsa ini," imbuhnya.

Direktur Polbangtan Malang yang diwakili oleh Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM), Dr. Suhirmanto mengatakan bahwa pihaknya merupakan bagian dari UPT yang bertanggung jawab pada peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian.

Dia mengatakan bahwa Bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan karena adanya persoalan-persoalan yang terjadi, mulai dari persoalan pertanian saat produksi samapi dengan distribusi.

Bimtek-Polbangtan-2.jpg

Persoalan kelangkaan pupuk subsidi merupakan masalah yang dapat mengganggu produksi. Meskipun pemerintah sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah ini akan tetapi kenyataan di petani masalah pupuk masih banyak ditemukan.

Oleh karena itu pendekatan penyelesaiannya tidak hanya pada level sistem distribusi pupuknya akan tetapi harus meningkatkan kreativitas petani dalam menghadapi kelangkaan ini. Maka perlu. adanya pendekatan individual seperti yang dilakukan sekarang yaitu peningkatan kapasitas, yang mana peningkatan kapasitas ini harus dimiliki oleh peserta Bimtek yang hadir khususnya penyuluh pertanian.

Oleh karena itu beliau menyampaikan mengapa penting nya acara ini untuk petani dan penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Bangli dan di harapakan ilmu ini dapat bermanfaat untuk semua petani yang ada di Kabupaten Bangli Provinsi Bali.

Materi bimtek kali ini adalah tentang penerapan pupuk organik dan agensia hayati pada tanaman untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Pemilihan materi ini dikarenakan akhir-akhir ini pupuk subsidi semakin langka saat diperlukan petani. Hal ini selaras dengan program yang telah dicanangkan Gubernur Bali yakni menargetkan 45 ribu hektare sawah menghasilkan padi organik. 

Pemateri berjumlah dua orang berasal dari Polbangtan Malang Dr. Eny Wahyuning, SP, MP Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kabupaten Gianyar I Ketut Punia yang akan menyampaikan teori tentang penerapan pupuk organik dan agensia hayati serta praktek pembuatan pupuk organik. 
Kedua pemateri menyampaikan bahwa tantangan pertanian ke depan sangat kompleks, sehingga kreatifitas para petani untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang akan menjadi tantangan para petani.

Pertanian harus mampu menghasilkan produk pangan yang murah dan terjangkau oleh masyarakat. "Oleh karena itu harus mampu memanfaatkan bahan hayati potensial yang ada di sekitar kita sebagai bahan pupuk yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman," ujar Eny, dosen Polbangtan Malang. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow