Wadah Belajar dan Pengembangan Keterampilan, Yuk Intip Berbagai Pendekatan Inovatif PKBM di Banyuwangi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah s ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya yakni dengan menyelenggarakan serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat.
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober kemarin, sejumlah PKBM di Bumi Blambangan telah meluncurkan rangkaian pelatihan yang beragam.
Kegiatan tersebut terbuka untuk warga binaan warga belajar yang sedang mengampu program kejar paket. Baik dari pemuda yang masih usia wajib belajar, ibu rumah tangga, hingga para pekerja di berbagai sektor.
Ketua PKBM BKM Bina Makmur, Isro’iyah SPdI, mengatakan, sebagai bukti bahwa pemuda saat ini untuk terus meneladani semangat dari sumpah pemuda. pihaknya menggelar Uji Kompetensi Barista, agar menjadi barista profesional yang diikuti 40 peserta warga binaan belajar di PKBMnya.
“Kami ingin warga binaan belajar kami tidak hanya mendapatkan ijazah. Tapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan didunia kerja,” katanya, Selasa (31/10/2023).
Suasana pelatihan keterampilan disalah satu PKBM di Banyuwangi dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Perlu diketahui, sebelum mengikuti uji kompetensi barista, warga binaan belajar di PKBM BKM Bina Makmur dibekali berbagai pelatihan dan pengetahuan tentang mengolah biji kopi dengan baik dan benar. Sekaligus hal ini sebagai bekal kecakapan kerja untuk warga belajar binaanya.
Isro’iyah menambahkan, pembekalan keterampilan hard skill dan soft skill sangat diperlukan warga binaan belajar. Selain dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka, tapi juga sebagai simultan supaya mereka untuk terus aktif, inovatif dan kreatif.
“Kami punya program yang bernama Siap Haru (Setiap Warga Belajar Siap Menjadi Wirausaha Baru). Dimana, kami siap memfasilitasi dan melahirkan warga belajar yang memiliki keterampilan daya saing,” jelasnya.
Isro’iyah berharap, semoga dengan adanya keterampilan dan pengetahuan mereka dapat mencetak warga belajar menjadi wirausaha atau sebagai bekal dalam kompetisi mencari kerja.
Pada kesempatan kali ini, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, PKBM Ngupoyo Mulyo menggelar kegiatan yang bertajuk ‘Kelas Inspirasi Mendidik di Era MIlenial’. Dengan menghadirkan Profesor Handoyo Puji Widodo dari King Abdulaziz University Arab Saudi.
Ketua PKBM Ngupoyo Mulyo, Ruslan Wahyu Utomo menjelaskan, dalam kegiatan tersebut warga peserta didik yang sudah punya anak atau masih menuju kesana dibekali keterampilan pola asuh untuk buah hati.
“Dalam paparannya, Prof Handoyo, menyampaikan 6 literasi yang harus dimiliki orang tua. Yaitu, literasi digital, baca tulis, sains dan teknologi, kewargaan dan budaya,” ungkapnya.
Diceritakan Ruslan, Prof Handoyo mengibaratkan anak seperti bola karet. Maksudnya, jika anak tersebut pintar atau baik akan tumbuh melesat lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, kegiatan semacam ini sangat diperlukan.
“Diharapkan dari kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terhadap para orang tua dalam mendidik anak secara baik dan bijak,” ucapnya.
Tidak hanya PKBM BKM Bina Makmur dan PKBM Ngupoyo Mulyo, dalam rangka menyemarakkan semangat Hari Sumpah Pemuda, sejumlah pendidikan non formal di kabupaten yang terletak diujung timur Pulau Jawa juga melakukan berbagai kegiatan. Mulai dari keterampilan pelatihan desain grafis, pembuatan pupuk organik cair, tas anyaman, batik, hingga pengelolaan limbah sampah menjadi souvenir.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno melalui Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Nuriyatus Sholeha mengatakan, mulai tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023, PKBM yang berada di Bumi Blambangan menggelar berbagai jenis kegiatan, mulai dari pelatihan keterampilan hingga uji kompetensi.
Menurutnya, penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan non formal diharapkan dapat tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat sendiri. Sehingga akan lebih berorientasi pada kebutuhan belajar masyarakat setempat dan masyarakat akan merasa lebih memiliki. Yang selanjutnya kegiatan pembelajaran dapat berkelanjutan diharapkan terjadi secara optimal.
“Mari bersama-sama, semangat tetap berkarya membangun bangsa. Bersama memajukan Indonesia,” imbuhnya. (*)
Apa Reaksi Anda?