UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar dari FBS dan FIS

bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada Rabu, 12 Juli 2023 berlangsung pengukuhan tiga Guru Besar UNJ yang berasal dari Fakultas Bahasa…

Juli 12, 2023 - 15:30
UNJ Kukuhkan 3 Guru Besar dari FBS dan FIS

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada Rabu, 12 Juli 2023 berlangsung pengukuhan tiga Guru Besar UNJ yang berasal dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Acara pengukuhan Tiga Guru Besar ini disiarkan juga lewat kanal YouTube Edura TV UNJ. Pengukuhan tiga guru besar hari ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang keempat pada tahun 2023 dari jumlah 12 guru besar UNJ yang dikukuhkan pada Juli 2023.

Ada pun ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini dari FBS ada dua, yakni, Prof. Fathiaty Murtadho yang dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Prof. Dinny Devi Triana yang dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Tari. Sementara dari FIS, yaitu: Prof. Dessy Safitri yang dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan.

Orasi Ilmiah pertama disampaikan oleh Prof. Fathiaty Murtadho yang mengangkat judul “Merencanakan Indonesia Baru dari Sudut Komunikasi”. Menurut Prof. Fathiaty, strategi komunikasi memiliki peran penting dalam merencanakan Indonesia Baru guna menghubungkan, dan mempengarui sikap berbagai stakeholder untuk ikut terlibat aktif dalam membangun bangsa yang maju dan unggul. Menurutnya, dari sudut komunikasi setidaknya terdapat enam peran yang dapat dilakukan, yaitu: (1) membangun kesadaran dan pemahaman; (2) membangun citra positif; (3) mendorong partisipasi masyarakat; (4) meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; (5) mendorong inovasi dan kolaborasi; dan (6) mengatasi kesenjangan informasi. Adapun pada konteks pendidikan tinggi, Prof. Fathiaty merekomendasikan untuk mempersiapkan mahasiswa yang mampu menerapkan strategi komunikasi dengan baik melalui: (1) kurikulum yang terintegrasi; (2) pelatihan keterampilan komunikasi; (3) pengembangan kepekaan lintas budaya; (4) penerapan teknologi komunikasi; (5) pengalaman praktis; dan (6) pembelajaran sepanjang hayat.

Selanjutnya orasi kedua disampaikan oleh Prof. Dinny Devi Triana tentang “Penilaian Hasil Belajar Praktik Tari Berbasis E-Assessment dalam Penerapan Merdeka Belajar”. Prof. Dinny menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi melalui E-asessement membantu penilaian praktik tari secara objektif dan fleksibel, baik dari waktu maupun tempat. E-asessement sesuai dengan prinsip Merdeka Belajar yang diharapkan mampu mendorong kualitas pembelajaran dan penilaian menjadi lebih efesien. Beberapa manfaat dalam menggunakan E-assessment yaitu memberi umpan balik secara langsung; meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi digital dan kinerja bagi pendidik maupun peserta didik; memangkas waktu dan tenaga untuk dialihkan ke hal produktif lainnya; mengurangi biaya, mendorong Higher Order Thinking Skill; dan meningkatkan objektivitas penilaian. Selain itu, Prof. Dinny meyakini bahwa implikasi yang dapat tumbuh dalam sistem E-assessment yaitu mampu meningkatkan motivasi belajar mandiri peserta didik sesuai dengan kemampuan, minat, bakat dan waktu yang dimiliki.

Terakhir, orasi ilmiah dari Prof. Desy Safitri yang membahas “Kecerdasan Ekologis di Era Digital dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)”. Prof. Desy menjelaskan bahwa kecerdasan ekologis dibutuhkan dalam membentuk pola perilaku dan kebudayaan manusia yang sadar lingkungan. Untuk menumbuhkan kesadaran ekologis pada peserta didik dapat dilakukan dengan menghadirkan gambaran riil mengenai kondisi lingkungan saat ini, ke dalam ruang kelas melalui pemanfaatan teknologi. Menurut Prof. Desy setidaknya terdapat dua teknologi yang dapat digunakan, yaitu: augmented reality dan virtual reality. Augmented reality mampu menciptakan pengalaman bagi peserta didik dengan merealisasikan dunia virtual ke dunia nyata. Sementara itu, virtual reality merupakan aplikasi informasi dan teknologi yang berguna dalam menyampaikan informasi pemecahan masalah secara otentik dan kontekstual yang akurat kepada peserta didik. Hal ini ditujukan untuk memberikan pembelajaran yang lebih optimal secara informatif, up to date, dan menyenangkan sehingga meningkatkan pemahaman, sikap, dan ketrampilan siswa sebagai generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan demi kualitas lingkungan yang berkelanjutan.

Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan dikukuhkannya tiga guru besar hari ini yang terdiri dari 2 guru besar FBS dan 1 guru besar FIS. Kita memiliki tambahan SDM Guru Besar pada bidang Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; Evaluasi Pembelajaran Tari; dan bidang Pendidikan Lingkungan. Semoga pencapaian ini mampu menginspirasi kita semua untuk segera menjadi guru besar dan semakin memantapkan langkah UNJ menjadi perguruan tinggi terdepan di tingkat nasional dan dunia.” Ucap Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini atas sumbangsih keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan yang telah diraih.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Hafid Abbas selaku Ketua Senat UNJ menyampaikan selamat pada ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini atas raihan puncak pangkat akademik ke jenjang guru besar, dan teruslah berimajinasi dan berkarya bagi kebesaran UNJ untuk negeri tercinta dan bagi seluruh umat manusia, ungkap Prof. Hafid Abbas.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow