UMKM Perlu Dukungan Corporate Business Responsibility, Bukan CSR
Sebagai salah satu penopang perekonomian nasional, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swasta, dan perusahaan multinasional.
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai salah satu penopang perekonomian nasional, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swasta, dan perusahaan multinasional.
Mayoritas UMKM sudah mampu berjalan secara mandiri, namun untuk mempercepat perkembangannya, sinergi dengan perusahaan besar atau industri lain sangat diperlukan. Yang dibutuhkan UMKM adalah program kemitraan berbasis Corporate Business Responsibility (CBR), yaitu sistem simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. UMKM membutuhkan jejaring pasar dan distribusi produk, sementara industri memerlukan pasokan bahan dari UMKM.
Di era saat ini, industri tidak boleh hanya mengandalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk UMKM. Berdasarkan banyak kasus, UMKM sulit berkembang hanya dengan suntikan dana CSR. Selain itu, CSR seringkali menempatkan UMKM sebagai pihak yang bermasalah secara sosial, bukan sebagai mitra bisnis yang setara.
Berbeda dengan CSR, Corporate Business Responsibility (CBR) menciptakan hubungan kemitraan yang sejajar. Tidak ada pihak yang merasa lebih unggul, sehingga tercipta sinergi bisnis yang berkelanjutan. Dengan pendekatan CBR, UMKM memiliki keterikatan bisnis jangka panjang dan tercipta profesionalisme di tubuh UMKM.
Melalui kemitraan dengan industri, pelaku UMKM dapat memperoleh program pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas. Selama ini, bisnis UMKM cenderung bersifat "hit and run", muncul dan tenggelam tanpa konsistensi kualitas. Dengan pendampingan dan pelatihan yang sesuai kebutuhan mulai dari skill produksi, kemampuan akuntansi, hingga keuangan—UMKM diharapkan dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Ketika UMKM bertumbuh, mereka akan semakin berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ayo Gemilangkan Ekonomi Kerakyatan Indonesia! (CF)
Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM
Jaringan Indonesia Berdaya
Pendiri Lembaga Inkubator Bisnis Wirausaha Nusantara
Pendiri Rumah Pemberdayaan UMKM dan Pengusaha Pribumi Indonesia
Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024
Anugerah Inspiring Person of the Year 2024
Legacy Indonesia Times Indonesia
Apa Reaksi Anda?
