Ubaya Ajak UMKM Bawang Goreng Watuwungkuk Probolinggo Belajar Lapangan ke UMKM Dede Satoe Surabaya
Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Pembelajaran Lapangan Produksi Sambal dalam Kemasan melalui program pembinaan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM)
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Pembelajaran Lapangan Produksi Sambal dalam Kemasan melalui program pembinaan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kemitraan. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam kepada pelaku UMKM Bawang Goreng Desa Watuwungkuk Kabupaten Probolinggo tentang produksi sambal dengan belajar secara langsung ke UMKM Sambal Dede Satoe yang berlokasi di Tenggilis Surabaya.
Dr. Elsye Tandelilin sebagai ketua pelaksana serta dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Ubaya, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan wawasan UMKM Bawang Goreng Watuwungkuk agar mampu memposisikan dan meningkatkan kualitas produk mereka.
“UMKM Dede Satoe sudah mampu menerapkan proses produksi yang sesuai dengan ketentuan standar internasional dan mampu menembus pasar ekspor sambal ke manca negara seperti Amerika Serikat. Tentu dengan belajar langsung ke UMKM Dede Satoe ini akan membuat UMKM Bawang Goreng Watuwungkuk mendapatkan pembelajaran penting dalam meningkatkan kapasitas,” terang Elsye.
Dalam kegiatan pembelajaran lapangan tersebut, peserta dari UMKM Bawang Goreng Watuwungkuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang prosedur metode pengawetan, kemasan, dan teknik memasak. Prosedur tersebut selama ini digunakan oleh Dede satoe untuk meningkatkan kualitas dari produknya dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli.
Pendiri Dede Satoe, Susilaningsih, menjelaskan bahwa tidak mudah putus asa dan selalu ingin terus belajar merupakan kunci keberhasilan metode produksi sambal Dede Satoe saat ini. “Untuk itu Dede Satoe sejak berdiri selalu punya visi ingin meningkatkan eksistensi sambel dede satoe. Untuk itu dari awal sudah mengerucut ke perizinan serta perbaikan metode memasak,” jelas Susilaningsih.
Lebih lanjut, Ketua program pembinaan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kemitraan Ubaya Dr. Hazrul Iswadi mengatakan proses saling belajar antar UMKM merupakan salah satu cara yang efektif dalam mendorong dan memotivasi UMKM untuk terus berkembang.
“UMKM Bawang Goreng dapat langsung mengadopsi dan terinspirasi dari UMKM Dede Satoe yang kebetulan juga binaan dari Ubaya sejak dulu. Sehingga transfer belajar antara kedua UMKM ini akan lebih cepat dan mudah,” pungkasnya.
Kegiatan pembelajaran lapangan ini merupakan salah satu kegiatan dosen Ubaya yang didanai dari program pembinaan UMKM berbasis kemitraan Kemendukbudristek. Tim pelaksana program ini adalah Dr. Elsye Tandelilin selaku ketua tim pelaksana, dengan anggota adalah Ardhia Deasy Rosita Dewi, M.Sc., Daniel Soesanto, M.M., dan Dr. Yuwono Budi Pratiknyo. (*)
Apa Reaksi Anda?