TMMD Ke-119 Lamongan: Membangun Jembatan Asa Warga Desa

Di suatu sore, 25 Februari 2024, yang hening di Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, wajah Mbah Kasmilan (72 tahun) dipenuhi kegembiraan ketika Letkol Arm Ketut Wira…

Maret 22, 2024 - 10:00
TMMD Ke-119 Lamongan: Membangun Jembatan Asa Warga Desa

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Di suatu sore, 25 Februari 2024, yang hening di Dusun Cumpleng, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, wajah Mbah Kasmilan (72 tahun) dipenuhi kegembiraan ketika Letkol Arm Ketut Wira Purbawan datang menjenguknya.

Duduk di teras rumah tanpa baju, hanya mengenakan sarung yang melilit di pinggangnya, matanya yang lembut menyinari kehadiran Dansatgas TMMD 119 Kodim 0812 Lamongan itu.

Bibirnya gemetar mengendalikan haru. Sementara kedua tangannya terbuka lebar menyambut para anggota satgas dengan rasa terima kasih yang mendalam.

Dengan suara gemetar dan mata berkaca-kaca, Mbah Kasmilan menyampaikan ungkapan terima kasih kepada anggota Satgas TMMD 119 Kodim 0812 Lamongan atas bantuan membangun rumahnya.

"Saya berterima kasih dari lubuk hati yang dalam kepada Satgas TMMD yang telah membangun rumah saya," ucapnya penuh haru.

"Dengan rumah ini, hidup saya kini lebih berarti. Saya sangat terharu. Terima kasih banyak, Bapak TNI," tambahnya.

Senang dengan hunian barunya, Mbah Kasmilan kini merasa bisa tinggal sendiri tanpa merepotkan anak-anaknya. 

"Alhamdulillah, saya senang memiliki rumah sebagus ini," ucapnya sambil tersenyum ramah dari balik lipatan-lipatan kulit keriputnya.

Dulu, Mbah Kasmilan adalah seorang petani di Dusun Cumpleng. Namun, kini Ia berdiam diri di rumah karena usia tidak memungkinkan untuk bekerja. 

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dia mengandalkan uluran tangan dari anak-anaknya.

"Sekarang saya hanya di rumah saja. Menikmati rumah baru saya. Sekali lagi terima kasih Pak TNI," katanya dengan rasa lega dan syukur.

Wira Purbawan tersenyum hangat melihat ekspresi haru dan terima kasih yang tulus dari Mbah Kasmilan. 

Dengan penuh kelembutan, Wira menjawab, "Kami sangat senang bisa membantu dan melihat Mbah Kasmilan merasa bahagia dengan rumah barunya. 

"Ini adalah tugas kami sebagai Tentara Nasional Indonesia, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," ucap Wira dihadapan Mbah Kasmilan.
 
Wira melanjutkan, "Kami berterima kasih atas doa dan dukungan dari Mbah Kasmilan. Semoga rumah ini memberikan kenyamanan dan kebahagiaan bagi Mbah Kasmilan." 

Kedua tangan Wira menepuk bahu Mbah Kasmilan sambil menambahkan, "Terima kasih atas keramahan dan ucapan terima kasihnya. Semoga Mbah Kasmilan selalu sehat dan diberkati," ucap Wira sambil pamit meninggalkan kediaman Mbah Kasmilan. 

Mbah Kasmilan adalah salah satu dari 10 warga Desa Brengkok yang mendapatkan program RTLH dalam TMMD ke 119 Lamongan.

Kasmilan.jpgDansatgas TMMD ke 119 Letkol Arm Ketut Wira Purbawan saat menyambangi kediaman Kasmilan salah satu penerima bantuan pembangunan RTLH di Desa Brengkok. (Foto : Syarifah Latowa/Times Indonesia)

Selain Mbah Kasmilan, Mbah Sulasmi penerima RTLH lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. 

Pada Sabtu, 16 Maret 2024, suasana sore yang sejuk di halaman rumah sederhana Mbah Sulasmi, Danrem 082 /CPYJ Kolonel Inf Heri Rustandi dan Wira Purbawan berdiri bersama Mbah Sulasmi.

Mbah Sulasmi dengan hangat menyambut kedatangan keduanya, "Selamat sore, Pak Tentara. Mampir dulu ya, lihat rumah saya sudah bagus sekarang bukan?" kata Mbah Sulasmi pamer rumahnya yang sudah direnovasi.

Danrem Rustandi tersenyum ramah. "Terima kasih, Bu. Ternyata rumahnya sudah bagus ya setelah direnovasi."

Mbah Sulasmi tersenyum bangga, "Iya Pak Tentara, terima kasih banyak sudah membantu memperbaiki rumah ini." 

Dulu, lanjut Mbah Sulasmi, rumahnya sudah reot, lantainya tanah, atapnya sudah bolong-bolong. Kalau hujan datang, air hujannya masuk ke dalam rumah. Kalau tidur malam kedinginan karena dindingnya juga sudah ada yang bolong. 

"Setelah direnovasi bapak-bapak TNI, sudah enak. Tidur malam udah hangat. Atapnya genteng, dindingnya tembok, lantainya keramik," tuturnya.

"Rumah seperti ini sudah lama saya impikan, tapi baru diusia senja ini keturutan. Alhamdulillah berkat bantuan Pak TNI," ucapnya haru. 

Wira turut menimpali, "Kami senang bisa membantu, Bu. Ini tugas kami untuk membantu masyarakat."

Mbah Sulasmi mengangguk penuh penghargaan, "Matur suwun sanget Pak Tentara. Matur suwun. Semoga Tuhan selalu melindungi Pak Tentara dalam tugasnya," ucapnya mendoakan.

Kedua petinggi TNI itu tampak tersenyum lebar mendengar ucapan hangat nenek yang penuh kebaikan. 

Mereka merasa bahagia bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa Brengkok.

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, percakapan hangat itu terus berlanjut di bawah langit senja yang damai, menciptakan ikatan emosional yang tak terlupakan antara warga dan TNI dalam program TMMD ke 119 Kodim 0812 Lamongan.

Mbah Sulasmi hidup sebatangkara di desa tersebut. Menurutnya, suaminya sudah meninggal sekitar 20 tahun yang lalu. Dalam perkawinannya itu Mbah Sulasmi tidak dikaruniai anak. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mbah Sulasmi hanya mengharapkan bantuan kerabat terdekat yang murah hati berbagi rezeki kepada dirinya. 

"Ya beginilah kondisi saya, kadang hanya makan nasi putih saja. Tapi itu semua harus disyukuri," ungkapnya lirih. 

Lasmiati.jpgDansatgas TMMD Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan saat mengunjungi kediaman Lasmiati salah satu penerima bantuan pembangunan RTLH. (Foto: Syarifah Latowa/TIMES Indonesia)

Meski di usia yang sudah senja Kasmilan dan Sulasmi masih terlihat sehat bugar. Berbeda dengan Lasran penerima RTLH TMMD ke 119 di Dusun Pambon, Desa Brengkok. 

Lasran terbaring lemah di atas tempat tidur berukuran kurang lebih 90 x 200 cm. 

Ia tak berdaya. Sudah setahun lebih Ia menderita sakit lambung. Harusnya Ia sudah menjalani operasi yang ke empat kalinya. 

Namun, bobot tubuhnya belum kunjung bertambah sebagai syarat untuk dilakukan operasi. 

"Ini sangat sakit. Saya sekarang buang air besar tak lagi melalui dubur tapi lewat perut," ujarnya lirih kepada Wira yang saat itu melakukan peninjauan pembangunan rutilahu pada Sabtu, (24/2/2024). 

Meski dalam kondisi sakit, ayah tiga anak itu mengaku bersyukur karena dirinya menjadi salah satu penerima bantuan pembangunan rumah dari program TMMD ke 119 Lamongan.

"Saya sangat senang bisa mendapatkan bantuan ini. Terimakasih bapak-bapak TNI," ucapnya dengan suara terbata-bata menahan sakit. 

"Semoga saya lekas sembuh. Supaya bisa menempati rumah baru," ucapnya lirih.

Dandim Lamongan yang berdiri di hadapannya pun mengamini keinginan Lasran. 

"Saya berdoa semoga bapak segera sembuh. Kami usahakan mencari solusinya, sehingga bapa bisa dapat dioperasi," ujar Wira meyakinkan Lasran. 

Sesekali kedua tangan Lasran memegang perban yang menempel di perutnya. Lalu Ia mengatakan, "Apakah kalian mau melihat seperti apa kondisi perut saya? Kalau kalian kuat melihatnya, saya akan membuka perban ini."

Tak lama kemudian Ia membuka perban yang menutupi lubang di perutnya. 

"Ini sakitnya sangat luar biasa. Saya sebenarnya sudah tak kuat dengan sakit yang saya derita ini," ujarnya dengan nafas yang terengah-engah menahan sakit. 

Wira sangat prihatin melihat kondisi Lasran. "Bapak bersabar dulu yah, kalau bobot tubuhnya sudah mencukupi maka bapak segera dioperasi," ucap Wira mencoba menenangkan Lasran. 

Potret Mbah Kasmilan, Lasran, Mbah Sulasmi dan Satgas TNI menggambarkan betapa pentingnya gotong royong dan bantuan sesama dalam membangun kebahagiaan dan kesejahteraan bersama. 

TMMD-119-Lamongan-2.jpgPenghalusan jalan rabat beton yang dibangun satgas TMMD 119. (Foto : Syarifah Latowa/Times Indonesia)

Jalan Baru, Jalan Pangan

Selain membangun RTLH sebanyak 10 unit, Satgas TMMD juga membangun Jalan rabat beton  sepanjang 1.052 meter sebagai akses utama penghubung Desa Brengkok.

Warga desa merasa sangat diuntungkan dengan adanya pembangunan ini. "Kini jalan kami sudah mulus," kata Supiyah salah satu warga Brengkok. 

Mayoritas penduduk Desa Brengkok, yang terdiri dari petani, peternak, dan pedagang, kini merasa terbantu dengan kehadiran jalan yang baru. 

Mereka dapat dengan mudah mengakses jalan yang bagus dan rata, membuat pekerjaan mereka menjadi lebih lancar.

Dengan kondisi jalan yang baik, warga tidak lagi khawatir saat musim hujan tiba. "Semua ini berkat program TMMD ke-119 yang dilaksanakan oleh Kodim 0812 Lamongan," kata Kepala Desa Brengkok, Nuriyadi. 

Kini, lanjutnya, semua lapisan masyarakat desa dapat merasakan manfaat dari jalan yang baru tersebut.

"Semua orang, mulai dari petani, pedagang, hingga peternak, dapat merasakan kemudahan dalam beraktivitas sehari-hari berkat akses jalan ini," tambahnya. 

Hal ini, sambungnya, tentu saja telah membantu meningkatkan kelancaran ekonomi di Desa Brengkok.

TMMD-119-Lamongan-3.jpg

Menanam Benih Kebaikan Melalui Keramba Apung

Tidak hanya membangun infrastruktur jalan dan membangun 10 rumah warga kurang mampu di daerah tersebut, Satgas TMMD ke 119 Lamongan juga membuat program tambahan dengan membuat Keramba Apung.  

Suara riuh di Keramba Apung di Desa Brengkok bergema memecah keheningan pagi itu. Tim Satgas TMMD mengubah keramba apung menjadi panggung kegembiraan saat benih ikan dilepaskan. 

Danki Satgas TMMD ke-119, Lettu Inf Lambangwan dan Sanramil 0812/18 Brondong, Kapten Inf Ali Mahmud, turut ambil bagian dalam kegiatan ini.  

Mereka terlihat begitu bersemangat melepaskan benih-benih ikan sambil sesekali bersenda gurau yang memecah tawa diatas keramba. 

"Semoga ikan-ikan ini tumbuh sehat dan beranak pinak," kata Ali sembari melepas benih ikan. 

Sementara itu, di tempat yang sama, Dansatgas Wira Purbawan, menyampaikan, penebaran benih ikan ini bukan semata-mata tentang mengisi keramba apung, tapi juga tentang mendukung ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, penebaran benih ikan juga bertujuan untuk memulihkan stok ikan di wilayah tersebut. 

"Penebaran benih ikan ini merupakan upaya Satgas TMMD Lamongan membentuk konservasi sumber daya alam di wilayah tersebut," jelasnya.  

Keramba apung yang telah dipasang diharapkan dapat menjadi salah satu aset yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat di wilayah ini. 

"Kita tidak sekadar menabur benih ikan, tapi juga menanam harapan akan kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan," harapnya. 

Pengerukan-Embung.jpgPengerukan Embung menyiapkan air lebih besar untuk kepentingan pengairan sawah warga. (Foto: Syarifah Latowa/TIMES Indonesia)

Mengubah Pembuangan Sampah Jadi Lahan Pertanian

Setelah sukses menciptakan keramba apung untuk mengembangkan sektor perikanan, kini giliran mereka mengubah tempat pembuangan sampah menjadi lahan pertanian yang produktif di sekitar embung Desa Brengkok.

Kini tempat itu telah dibersihkan oleh Satgas TMMD, mereka menutup tumpukan sampah dengan tanah menggunakan alat berat. 

Tempat pembuangan sampah ini telah dijadikan lahan pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Sebagai penyangga ketahanan pangan desa tersebut. 

Sebelumnya, tempat pembuangan sampah liar di sebelah timur Desa Brengkok, yang berdekatan dengan embung, telah menjadi sumber masalah bagi masyarakat setempat. 

Bau tak sedap yang disertai dengan lalat yang banyak telah membuat tempat ini terlihat kotor dan berpotensi menjadi sarang penyakit yang berbahaya.

"Kami sadar bahwa tumpukan sampah ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama dengan banyaknya lalat di sekitar. Terlebih lagi, pada musim hujan seperti ini, kondisi ini bisa semakin memburuk," ujarnya.

"Bau tidak sedap yang tercium juga mengganggu kenyamanan warga yang melintas di sekitar sini," tambahnya.

Dengan menyelesaikan penertiban tempat pembuangan sampah ini, Wira berharap dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan sekaligus memberikan dorongan ekonomi kepada warga Desa Brengkok.

Letkol-Arm-Ketut-Wira.jpgDansatgas TMMD ke 119 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan saat menyapa masyarakat Desa Brengkok yang sedang gotong-royong kerja bakti membersihkan lingkungan desa bersama anggota Satgas TMMD. (FOTO : Syarifah Latowa/Times Indonesia)

Wujudkan Pembangunan Melalui Pendekatan Non-fisik

Satgas TMMD tidak hanya sekadar menyentuh aspek fisik pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek non-fisik. 

Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan non-fisik diantaranya melakukan penyuluhan kesehatan, bela negara, lingkungan hidup, bahaya miras dan narkoba, serta layanan Posyandu. 

"Dalam program ini, kami memberikan berbagai penyuluhan kepada masyarakat dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya," tutur Wira.

Satgas TMMD juga nampak berbaur dengan masyarakat. Bila ada kegiatan-kegiatan sosial di tengah masyarakat mereka pun terlibat. Seperti masak dan makan bersama warga. 

Saat waktu lowong, mereka memberikan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai hal. Salah satunya memberikan wawasan Bela Negara lewat program Senin Berkibar. 

Program Senin Berkibar ini adalah inisiatif Dandim Wira Purbawan yang melibatkan anggota TNI memimpin upacara bendera setiap hari senin di sekolah-sekolah. 

Lewat program itu, wawasan bela negara diberikan, kemudian mensosialisasikan bahaya narkoba dan masih banyak lagi hal-hal positif lain yang diberikan kepada masyarakat. 

Masyarakat dan peserta didik pun sangat tertarik dengan program tersebut. 

Selain itu, Satgas TMMD juga memberikan latihan fisik terhadap anak-anak setempat yang memiliki cita-cita menjadi anggota TNI.

Aster-Panglima-TNI.jpgAster Panglima TNI Mayjen TNI Novi Helmi Prasetya didampingi Dansatgas TMMD ke 119 Lamongan saat bertemu dengan penerima RTLH di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. (Foto : Syarifah Latowa/Times Indonesia)

Transformasi Pembangunan Berkelanjutan di Desa Brengkok

Ketua Tim Wasev Mabes TNI Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, mengatakan, proyek pembangunan jalan rabat beton, rumah tidak layak huni (RTLH), MCK, serta keramba apung yang ada di desa tersebut menjadi perhatian penting dalam upaya percepatan pembangunan yang berkelanjutan.

Hal demikian disampaikan Mayjen TNI Novi Helmy yang juga Aster Panglima TNI saat melakukan pengawasan dan evaluasi TMMD di Desa Brengkok, Jumat, (15/3/2024). 

Menurutnya, semangat gotong royong yang terjalin erat antara anggota Satgas TMMD dan warga setempat menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini. 

Tentunya, sambungnya, keberhasilan ini juga dibarengi dengan doa kepada sang pencipta.

Mayjen Novi memperhatikan secara detail seluruh aspek program TMMD ke-119. Melalui implementasi program TMMD ke-119 yang menyeluruh, termasuk penanaman mangga, jagung, ketela, dan sorgum guna mendukung ketahanan pangan nasional. 

Hal tersebut, kata dia, diharapkan terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

"Ke depan saya berharap apa yang telah dikerjaan tim Satgas TMMD ini dijaga dan dirawat," pesannya. 

Ia juga  memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan sektor perikanan melalui pengembangan keramba apung.

Dengan pemahaman akan potensi keramba apung dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Ia berharap masyarakat Desa Brengkok mampu memanfaatkannya secara efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi perikanan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Di tempat yang sama Sekdakab Lamongan Muhammad Nalikan mengatakan, dari program TMMD ke-119 di Lamongan, pihaknya belajar bahwa pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya guna tidak mungkin terwujud tanpa kolaborasi yang erat antara pemerintah, TNI, dan masyarakat. 

Menurutnya, semangat gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan perubahan yang signifikan dan berdampak luas bagi kesejahteraan bersama. 

Ketut-Wira-Purbawan.jpgDansatgas TMMD Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan saat mengunjungi kediaman Lasmiati salah satu penerima bantuan pembangunan RTLH di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. (Foto : Syarifah Latowa/Times Indonesia)

"Kehadiran TMMD di daerah ini membawa dampak positif bagi masyarakat. Sebagai contoh semangat gotong royong yang mulai terkikis oleh zaman, sekarang kembali dibangkitkan oleh Satgas TMMD di desa ini," terangnya. 

"Semoga semangat dan pelajaran berharga dari program TMMD ke-119 ini dapat terus menjadi inspirasi bagi pembangunan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan di seluruh Indonesia," harapnya.

Ia berharap ke depannya Pemerintah Daerah Lamongan akan terus melakukan kerjasama terkait pembangunan berkelanjutan. 

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas PMD Lamongan, Mokhammad Zamron, menurutnya, keberhasilan Program TMMD ke-119 di Lamongan sebagai wujud nyata dari kolaborasi yang erat antara TNI, Pemerintah, dan masyarakat. 

Ia mengakui pentingnya sinergi ini dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan bermakna bagi kesejahteraan bersama. 

Menurutnya, dalam konteks pembangunan yang berdaya guna, ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus disertai dengan peningkatan aspek non-fisik seperti penyuluhan kesehatan dan lingkungan hidup.

"Aspek itu telah diterapkan Satgas TMMD di tempat ini. Kami sangat puas dengan apa yang telah dilakukan Satgas TMMD disini. Peran TMMD ke-119 telah membawa perubahan positif yang terukur dan berdampak luas bagi masyarakat," ujarnya. 

Melalui program ini, ia melihat semangat gotong royong dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat setempat sebagai kunci utama dalam meraih kesuksesan. 

Zamroni juga menegaskan pentingnya melanjutkan kerjasama untuk pembangunan berkelanjutan di Lamongan.

Kedua pejabat tersebut sepakat bahwa Program TMMD ke-119 di Lamongan telah menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dan memberikan inspirasi bagi pembangunan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan. 

Mereka berharap semangat dan pelajaran berharga dari program ini terus terjaga dan menjadi landasan bagi upaya pembangunan yang lebih baik di masa depan.

jalan-desa-Cumpleng.jpgJalan rabat dan embung desa telah selesai dibangun satgas TMMD 119. (Foto: Syarifah Latowa/TIMES Indonesia)

Desa Brengkok merupakan desa yang terletak di pesisir utara Kabupaten Lamongan, tepatnya di Kecamatan Brondong. 

Tahun 2024 ini, Kodim 0812/Lamongan mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan TMMD ke 119 yang difokuskan di desa tersebut.

Nama brengkok sangat selaras dengan keadaan desa, dimana kehidupan dan kebersamaan masyarakat  yang mencerminkan nama brengkok. 

Kata Bregkok merupakan gabungan dari kata breng yang memiliki arti bareng dan kok yaitu aku. 

Dengan demikian Nama Brengkok secara harfiyah mempunyai arti bergotong royong dalam membangun desa. 

Ada empat Dusun yang tergabung dengan Desa Brengkok yang secara admimistratif terbagi menjadi 14 RW dan 50 RT dengan total luas wilayah 1.056,57 hektar dan jumlah penduduk mencapai 14.279 jiwa pada tahun 2023.

Penduduk desa berengkok mayoritas berprofesi sebagai petani, dengan hasil panen padi, jagung, cabai, singkong, ubi jalar dan lain lain serta ada juga sebagian sebagai pedagang dan  pembudidaya ikan. 

TMMD ke 119 melibatkan Batalyon Infanteri 521/Dadaha Yudha, Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan, Batalyon Pasmar 2 Surabaya dan Batalyon Komando 463/Kopasgat Trisula serta beberapa instansi pendukung kegiatan TMMD.

TMMD Ke-119 Kodim 0812/Lamongan dibuka oleh Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi pada tanggal 20 Februari 2024 dan ditutup oleh Kapok Sahli Kodam V Brawijaya  Brigjen TNI Ramli pada, 20 Maret 2024. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow