Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kementan RI Lakukan Evaluasi Pasca Pelatihan
Pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, memiliki peran penting dalam upaya menggenjot produktivitas pertanian.
TIMESINDONESIA, BATU – Pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, memiliki peran penting dalam upaya menggenjot produktivitas pertanian.
Pembangunan pertanian membutuhkan SDM pertanian yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.
“Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan, maka tugas widyaswara dan pengelola pelatihan untuk mampu melatih para peserta pelatihan memahami proses bisnis,” ujar Dedi.
Namun terkadang, penyelenggaraan program pelatihan yang berjalan dengan baik dan lancar belum tentu memiliki dampak optimal di lapangan, karena bisa jadi masih ditemui berbagai persoalan yang terjadi.
Berdasarkan hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu sebagai salah satu UPT di bawah BPPSDMP Kementan melaksanakan kegiatan evaluasi pasca pelatihan.
Hal ini dilaksanakan dalam rangka menilai dan memastikan bahwa hasil pelatihan, yang meliputi tingkat efektivitas dan tingkat penerapan materi pelatihan telah dilaksanakan oleh purnawidya.
Kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan dilaksanakan pada minggu ke 2 – 3 Maret 2024, dimana pelatihan yang dievaluasi adalah pelatihan yang telah dilaksanakan BBPP Batu pada tahun 2023. Di antaranya ialah pelatihan pengolahan daging, manajemen pemeliharaan kambing domba, formulasi pakan ruminansia.
Selain itu, ada juga pelatihan nilai tambah olahan susu, pelatihan paramedik veteriner, keurmaster. Serta pelatihan dasar penyuluh pertanian ahli, operator anak kandang farm unggas petelur, pengolahan limbah ramah lingkungan, dan pelatihan juru sembelih halal.
Sebaran lokasi Evaluasi Pasca Pelatihan kali ini meliputi 10 Kabupaten/Kota di Jawa Timur antara lain Kabupaten Bojonegoro, Kediri, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Situbondo, Tulungagung, Madiun, Probolinggo dan Pasuruan.
Adapun salah satu pelatihan yang dilakukan evaluasi pasca yaitu pelatihan nilai tambah olahan susu. Penerapan materi pelatihan mulai dari penanganan susu segar berbasis GHP, dasar-dasar pengolahan susu, pengujian kualitas dan grading, membuat produk olahan, pengemasan, penyimpanan dan penentuan kadaluarsa produk, hingga pemasaran berbasis digital marketing turut dilakukan evaluasi.
Pontjo Tri Andajani, salah satu Widyaiswara BBPP Batu yang bertugas untuk melaksanakan evaluasi pasca pelatihan di Kabupaten Jombang berkesempatan untuk berkunjung ke purnawidya dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Perah Jaya Kecamatan Wonosalam Jombang.
Pontjo menuturkan, dari hasil evaluasi diketahui bahwa purnawidya dari KWT Perah Jaya sebagian besar telah menerapkan materi yang diperoleh waktu pelatihan dan juga telah mendesiminasikan materi tersebut kepada anggota KWT lainnya.
Saat ini anggota KWT telah membuat produk olahan dari susu dan dipasarkan ke desa wisata yang ada di wilayah tersebut. (*)
Apa Reaksi Anda?