Tim Sosiologi UB Perkuat Mitigasi Bencana dengan Sosial Media

3 tahun lalu, terjadi musibah bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa desa Kota Batu. Bencana banjir bandang ini meninggalkan ingatan yang membekas untuk para kor ...

September 6, 2023 - 17:40
Tim Sosiologi UB Perkuat Mitigasi Bencana dengan Sosial Media

TIMESINDONESIA, MALANG – 3 tahun lalu, terjadi musibah bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa desa Kota Batu. Bencana banjir bandang ini meninggalkan ingatan yang membekas untuk para korban di berbagai desa di Kecamatan Bumiaji.

“Anak sulung saya beserta cucu pertama saya menjadi korban dari banjir 2021 tersebut. Anak kedua saya juga sempat terseret arus sepanjang 1 km, alhamdulillah tetapi anak kedua saya masih diparingi keselamatan sama Gusti Allah”, ungkap Ibu Asmi, warga Bulukerto.

Dari musibah bencana banjir bandang yang terjadi pada tahun 2021 silam, membuka kesadaran masyarakat dan terutama pemerintah desa untuk memaksimalkan upaya-upaya mitigasi bencana.

Sebagai salah satu upaya nyata dalam memaksimalkan mitigasi di Desa Bulukerto, tim pengabdian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang dipimpin Ayu Kartika, S.AP, M.Si melaksanakan pengabdian kepada masyarakat tentang optimalisasi media baru sebagai sarana mitigasi bencana.

Ayu Kartika menjelaskan penyuluhan ini bertujuan untuk dapat membantu mengedukasi perangkat desa dalam mengoptimalisasikan media baru sebagai sarana manajemen darurat dan bantuan bencana dan juga media sosial sebagai sarana informasi komunikasi kepada masyarakat dan pihak eksternal.

“Hal ini juga sebagai wujud dari usaha mengedukasi dalam bentuk mitigasi bencana non-struktural. Apalagi Pemerintah Desa tentu memiliki seperangkat sistem informasi, baik website maupun media sosial resmi,” ucapnya, Rabu (6/9/2023).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Coqi Basil, seorang pegiat lingkungan yang juga aktif dalam organisasi Trash Hero, organisasi lingkungan berbasis media sosial.

Dalam penyuluhan ini dijelaskan bahwa media sosial sebagai media baru, dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien. Dengan optimalisasi media baru sebagai usaha mitigasi bencana, dapat menjadi media yang krusial dalam usaha penyadaran masyarakat mengenai lingkungan dan bencana alam.

“Media baru di zaman ini menjadi titik sentral perkembangan sosial budaya manusia, ditambah dengan media baru yang bisa dikatakan tidak memiliki batas, membuat media baru cukup berpengaruh bagi kehidupan manusia. Tak terkecuali di masyarakat desa Bulukerto,” tutur Ayu Kartika. 

Berbagai kegiatan yang bersifat mitigasi dapat dilakukan dan dikomunikasikan dengan adanya media sosial sebagai wujud media baru. Seperti penggunaan Whatsapp (WA) dalam menginformasikan kejadian dengan cepat atau sekedar mendiskusikan di dalam forum dengan menggunakan fitur grup.

“Atau masyarakat dapat menjadi Citizen Journalism ketika terdapat potensi bencana yang akan datang. Informasi akan cepat tersebar dan dapat menentukan langkah atau strategi selanjutnya jika bencana datang,” jelas Ayu Kartika yang sedang menyelesaikan program Doktor Sosiologi di UB ini.

Menurut Ayu, pemerintah desa juga turut memanfaatkan media sosial baik dalam memaksimalkan website resmi desa maupun memanfaatkan akun media sosial sarana informasi kebencanaan untuk membangun kesadaran masyarakat Bulukerto perihal menjaga lingkungan.

Suhermawan, Kepala Desa Bulukerto mengakui bahwa kesadaran masyarakat masih menjadi permasalahan utama. 

“Membangun dari dalam ini yang belum ketemu sampai hari ini. Padahal permasalahannya sudah sejak 2010 mulai ditangkap,” jelas Suhermawan.

Meski demikian, Ayu Kartika menilai menyelesaikan permasalahan dibutuhkan konsistensi dengan jangka waktu yang lama dan butuh kerja sama banyak pihak dari kelompok terkecil yaitu keluarga sampai pemerintah desa. 

“Media sosial dalam hal ini bisa digunakan baik untuk penyebaran informasi, sarana komunikasi, maupun membuka akses berjejaring dengan pihak eksternal,” sambungnya.

Ayu Kartika berharap penyuluhan tersebut dapat memberikan alternatif solusi untuk menguatkan kesadaran dan sebagai pengingat kebutuhan akan konsistensi maupun aksi kolaboratif dalam mitigasi bencana.

“Semoga penyuluhan ini juga bisa menjadi sarana edukasi pentingnya media baru dalam menyebarkan informasi atau sekedar membuka forum-forum diskusi yang efektif mengenai mitigasi bencana,” tegasnya. 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow