Tim S1 Gizi Unesa Surabaya Sosialisasi Aksi Bergizi Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Isi Piringku di Sidoarjo
Sekitar seperempat dari remaja Indonesia memiliki tinggi badan yang pendek, 8% terlalu kurus, 15% kelebihan berat badan atau obesitas, serta 10% remaja putra dan 23% rema ...
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sekitar seperempat dari remaja Indonesia memiliki tinggi badan yang pendek, 8% terlalu kurus, 15% kelebihan berat badan atau obesitas, serta 10% remaja putra dan 23% remaja putri mengalami anemia.
UNICEF telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sejak tahun 2016 untuk memulai program gizi remaja dengan tujuan untuk menguji coba dan mengidentifikasi intervensi dan kebijakan yang mendukung dan mengatasi masalah gizi pada usia remaja.
Program Aksi Bergizi adalah suatu program yang secara spesifik diperuntukkan bagi remaja Indonesia yang telah memiliki modul baik bagi siswa maupun fasilitator serta perangkat pendukung pendidikan gizi.
Dalam rangka mendukung program ini, tim dari Program Studi S1 Gizi Universitas Negeri Surabaya yang terdiri dari dosen, alumni dan mahasiswa, melaksanakan salah satu kewajiban yang diamanahkan dalam Tri Dharma Perguruan yaitu Program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kegiatan ini digawangi oleh dosen program studi S1 Gizi Unesa yaitu Cleonara Yanuar Dini, S.Gz., M.Sc., RD, Dra Siti Sulandjari, M.Si., Dra Rahayu Dewi Soeyono, M.Si dan Amalia Ruhana, SP, MPH. Program ini turut melibatkan alumni dan mahasiswa yaitu Galuh Impala Bidari, S.Gz. dan Leni Ayunda Ratu untuk ikut serta berpartisipasi.
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi kepada siswi/ santriwati di SMA Progresif Bumi Shalawat terkait dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang sebagai panduan makan dalam kehidupan sehari-hari yang menggantikan prinsip Empat Sehat Lima Sempurna.
Selain itu juga dikenalkan terkait Isi Piringku yang dapat diterapkan santri sebagai pedoman dalam setiap kali makan karena di sekolah boarding ini santri dapat memilih dan mengambil sendiri makanan yang telah dimasak oleh dapur sekolah . Acara ini dihadiri oleh 60 santriwati perwakilan dari tiap kelas dan dilaksanakan di ruang ILC.
Kepala SMA Progresif Bumi Shalawat, Mohammad Misbahul Munir Ardi, S.Pd., Gr, turut membuka acara ini. Pria yang akrab disapa Misbah ini mengatakan bahwa acara ini penting dan sangat bermafaat terutama bagi santriwati.
“Kalian harus bisa memilih nanti makanan yang baik yang bergizi itu yang seperti apa karena tentunya kalian sudah dewasa, sudah harus bisa memilih makanan demi kesehatan dan masa depan,” ujar Misbah dalam keterangan tertulis kepada TIMES Indonesia, Jumat (29/9/2023).
Dalam kegiatan ini disampaikan mengenai gizi bagi remaja oleh Cleonara Yanuar Dini, S.Gz., M.Sc., RD. Materi yang disampaikan dalam bentuk ceramah interaktif dengan peserta ini memberikan pengetahuan kepada siswa terkait 10 pesan umum gizi seimbang serta 4 pilar utamanya yaitu mengonsumsi aneka ragam makanan, membiasakan perilaku hidup bersih, memantau berat badan dan melakukan aktifitas fisik.
Disampaikan pula terkait peran setiap zat gizi baik makro seperti karbohidrat, protein dan lemak bagi tubuh serta zat gizi mikro untuk membuat tubuh kita menjadi sehat dan aktif terutama bagi santri yang memiliki aktifitas yang padat.
Peserta yang hadir juga diingatkan untuk membatasi asupan gula, garam dan lemak. Asupan gula dan lemak dibatasi tidak boleh lebih dari 5 sendok makan per hari dan garam tidak boleh lebih dari 1 sendok teh per hari yang biasa disingkat dengan G5, G1, L5. Diajarkan pula dalam acara ini terkait bahan makanan penukar, sehingga santri bisa makan lebih beragam.
Dalam sesi pemberian materi ini, peserta diajak untuk melakukan senam ringan sebagai bentuk pesan untuk meningkatkan aktifitas fisik dan olahraga.
Setelah sesi penyampaian materi dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dilakukan permainan untuk menguatkan pemahaman peserta terhadap topik yang diberikan. Permainan yang dilakukan berpedoman pada modul Pedoman Aksi Bergizi terbitan Kementerian Kesehatan RI tahun 2019 dengan beberapa modifikasi sesuai kondisi di tempat acara.
Seluruh permainan dilakukan secara berkelompok yang dibagi ke dalam 4 sesi games . Sesi 1 dan 2 dilakukan permainan gizi seimbang menggunakan media sumpit dan bola plastic dan menyusun puzzle isi piringku.
Sesi ketiga yaitu permainan zat gizi mikro yaitu setiap kelompok diminta mengambil 3 gulungan kertas yang berisi zat gizi mikro. Kelompok diminta untuk menyebutkan apa fungsi dan contoh bahan makanan/minuman yang mengandung zat gizi mikro sesuai gulungan kertas yang didapatkan.
Permainan terakhir yaitu menebak bahan makanan penukar yaitu fasilitator menunjukkan gambar bahan makanan kemudian peserta diminta untuk menuliskan 4 bahan makanan apa yang bisa digunakan sebagai penukar. Kelompok dengan skor akumulasi tertinggi keluar sebagai pemenang dan diberikan hadiah bagi 3 kelompok sebagai juara 1, 2 dan 3.
Sebagai bentuk evaluasi dari kegiatan pendidikan gizi ini peserta diminta menjawab pertanyaan yang telah disediakan untuk mengukur pengetahuan santri baik sebelum dan sesudah diberikan materi maupun setelah sesi permainan.(*)
Dari hasil evaluasi tersebut secara umum skor pengetahuan peserta setelah dilakukan pendidikan gizi meningkat dibandingkan sebelumnya.
Peserta juga terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara tim prodi gizi Unesa dengan santri SMA Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo. (*)
Apa Reaksi Anda?