Mahasiswa Unmuh Jember Gunakan Metode Read Aloud dan Bookish Play untuk Tingkatkan Literasi Anak Usia Dini
Dalam upaya meningkatkan minat baca anak usia dini tersebut Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM)
TIMESINDONESIA, JEMBER – Literasi anak usia dini di Indonesia mulai menurun sejak tahun 2017 lalu.
Dalam upaya meningkatkan minat baca anak usia dini tersebut Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Program Studi Akuntansi telah bekerja sama dengan RA Bustanul Ulum di Desa Kauman, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Proses identifikasi masalah awal mengungkapkan bahwa mitra fokus pada penanaman pendidikan Islam sebagai dasar ilmu bagi murid-murid mereka yang berada dalam masa "Golden Age".
Salah satu tantangan utama adalah memperkenalkan Rasul dan menumbuhkan kecintaan kepada beliau dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak usia dini.
Para mitra juga berhadapan dengan kesulitan karena anak-anak sudah terpapar oleh tokoh-tokoh karakter fiktif dari berbagai media, seperti televisi dan YouTube.
Karakter-karakter ini telah melekat dalam kehidupan sehari-hari anak-anak, bahkan dalam motif pakaian dan peralatan sekolah mereka.
Melalui program kunjungan rutin, Tim PKM-PM juga menemukan bahwa hampir semua orangtua atau wali murid tidak pernah membacakan buku cerita kepada anak-anak mereka atau menyediakan buku cerita di rumah.
Sebagai solusi, Tim PKM PM mengusulkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang Read Aloud dan Bookish Play.
Read Aloud adalah metode membacakan buku cerita dengan suara yang nyaring dan jelas untuk menumbuhkan kencintaan terhadap membaca.
Sedangkan Bookish Play adalah aktivitas bermain yang berhubungan dengan tema sebuah buku, dengan tujuan memvisualisasikan isi buku dan memahaminya.
Setelah memberikan edukasi mengenai Read Aloud dan Bookish Play, Tim PKM PM melaksanakan pelatihan tentang cara melaksanakan Read Aloud dengan benar dan kreatif menggunakan Bookish Play.
Dosen Pendamping, Ari Sita Nastiti, SE. MM., menyatakan bahwa tujuan dari program ini adalah memahami masalah dan kebutuhan mitra, meningkatkan pemahaman mitra dan wali murid tentang Read Aloud & Bookish Play, dan mengembangkan pengetahuan mereka terkait hal ini.
Tim PKM PM berharap program ini dapat membantu mitra dalam menjadikan Read Aloud & Bookish Play sebagai program keberlanjutan untuk melatih wali murid setiap minggu.
Mereka juga berharap agar wali murid dapat mengajarkan anak-anak mereka dengan cara menerapkan metode Read Aloud & Bookish Play yang sederhana seperti saat pelatihan.
Selama empat bulan, dari Juli hingga Oktober, Tim PKM PM akan melaksanakan program ini dengan mitra mereka, Raudhatul Athfal Bustanul Ulum di Tempurejo Kabupaten Jember. Tantangan yang dihadapi adalah kesulitan dalam mengedukasi wali murid karena keterbatasan bahasa, namun mereka berhasil mengatasi hal ini dengan bantuan dari mitra yang lebih fasih dalam berbahasa Madura.
Ketua PKM, Rismatil Hasanah mengungkapkan dirinya sangat tertantang untuk beradaptasi dengan warga sekitar karena perbedaan suku dan bahasa, dirinya juga merasa sangat senang dapat berkumpul dengan warga di sana.
Risma, ditemani juga oleh Radina Ayuningtyas, Muflihatul Hasanah dan Dairatun Nadhifah saat menjalankan tugas. Program ini merupakan salah satu program pendanaan dari DIKTI tingkat Nasional pada tahun 2023.
Apa Reaksi Anda?