Teka-Teki Sehat, Terapi Okupasi bagi Lansia di Panti Werdha Wisma Asih Madiun oleh Mahasiswa PKM-PM UNIPMA
Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA Madiun) mengajak para lansia di Panti Werdha Wisma Asih Madiun melakukan terapi okupasi dengan mengisi TTS (Teka-Teki Sehat).
TIMESINDONESIA, MADIUN – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA Madiun) mengajak para lansia di Panti Werdha Wisma Asih Madiun melakukan terapi okupasi dengan mengisi TTS (Teka-Teki Sehat).
Panti Werdha Wisma Asih berlokasi di Kelurahan Nglames Kota Madiun. Panti ini menampung kurang lebih 26 orang lansia yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur. Sebagian besar lansia di panti ini menderita sakit stroke. Kegiatan sehari-hari para lansia adalah senam, berjemur dan banyak waktu masih luang yang dimanfaatkan untuk bercengkerama dengan rekan sesama lansia.
Lansia adalah fase kehidupan manusia yang ditandai dengan menurunnya fungsi organ tubuh. Lansia identik dengan kondisi tubuh yang lemah, daya ingat yang menurun, dan emosi yang sering tidak terkontrol. Daya ingat yang menurun pada lansia dapat dilatih dengan kegiatan yang melibatkan fungsi otak/kognisi. Salah satu kegiatan yang dapat dikerjakan adalah dengan mengisi TTS (Teka-teki Sehat).
TTS adalah permainan teka-teki yang dirancang khusus untuk lansia di Panti Werdha Wisma Asih dan bertujuan untuk melatih daya ingat. TTS digagas oleh tim PKM UNIPMA dengan Titin Masfingatin, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing.
Peserta Program PKM Pengabdian Masyarakat di Panti Werdha Wisma Asih Madiun. (Foto: Tim PKM for TIMES Indonesia)
Penerapan TTS diawali dengan perkenalan tim dan sosialisasi kegiatan. Kegiatan inti adalah pengisian TTS. Oleh karena Sebagian besar para lansia tidak bisa menulis, maka pengisian TTS dilaksanakan secara bersama-sama. Para lansia memancarkan semangat dan kegembiraan saat mengisi TTS.
Sesekali gelak tawa menggelegar ketika ada rekan lansia menjawab kurang tepat atau tidak sesuai dengan konteks pertanyaan yang dikarenakan berkurangnya pendengaran. Namun mereka tidak segan dan tetap antusias untuk mencoba menebak setiap pertanyaan dalam TTS hingga diperoleh jawaban yang benar.
Pengisian TTS bagi lansia memiliki makna yang lebih dalam daripada sekedar mengisi waktu luang. Kegiatan ini dapat menjaga ingatan agar tetap tajam. Selain itu juga untuk menciptakan ikatan emosional mendalam di antara para lansia yang dapat menciptakan kebahagiaan melalui interaksi sosial yang bermanfaat. Dalam pertukaran gagasan dan tawa, mereka menemukan kesehatan mental yang lebih baik.
Suparmi sebagai salah satu peserta menyampaikan bahwa ia sangat senang mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan pengalaman yang berbeda dari sebelumnya. (*)
Apa Reaksi Anda?