Tekan Kemiskinan Ekstrem, Pj Wali Kota Malang: Beri Keterampilan, Bukan Hanya Bantuan
Sejak dilantik sebagai Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat tengah gencar menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem yang menjadi isu nasional. ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak dilantik sebagai Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat tengah gencar menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem yang menjadi isu nasional.
Perlu diketahui, kemiskinan di Kota Malang hampir setiap tahunnya mengalami penurunan. Di tahun 2008, angka kemiskinan Kota Malang mencapai 7,22 persen. Di tahun 2020, angka tersebut turun drastis menjadi 4,44 persen.
Meski di tahun 2021 sempat naik akibat Pandemi Covid-19, yakni diangka 4,62 persen, angka tersebut mampu ditekan hingga 4,37 persen di tahun 2022.
Dengan data itu, Kota Malang kini menempati peringkat kedua dengan angka kemiskinan terendah di Jawa Timur, setelah Kota Baru.
Dengan data tersebut, menurut Wahyu penanganan kemiskinan ektrem masih kurang optimal.
"Saya minta ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk menjalankan dan sama-sama sesuai tanggungjawab masing-masing. Saya lihat memang kurang optimal untuk melakukan program dari master plannya," ujar Wahyu, Rabu (27/9/2023).
Dengan begitu, ia mempunyai program dimana guna penuntasan kemiskinan ekstrem harus ada peningkatan keterampilan masyarakat.
Jadi, diibaratkan masyarakat tidak hanya diberikan umpan, namun harus diberi alat pancing agar bisa terus bergerak.
"Gak selalu bantuan yang sifatnya temporer. Jangan kasih umpan, harus kita kasih pancingnya supaya mereka berusaha. Kalau hanya umpan (bantuan) habis ya selesai," ungkapnya.
Ada sejumlah OPD yang akan memberikan keterampilan, seperti dari Diskopindag Kota Malang dan juga Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
Nantinya, ketika keterampilan selesai dilakukan, produk-produk hasil keterampilan tersebut akan difasilitasi Pemkot Malang untuk dibantu pemasarannya.
"Nanti bisa memasarkan hasil keterampilannya. Kita tampung dan fasilitasi. Kita berikan sarana dan prasarana," ucapnya.
Oleh sebab itu, bukan hanya ibu rumah tangga saja yang bakal digenjot keterampilan. Akan tetapi, dari dunia Pendidikan juga akan digenjot demi menumbuhkan perekonomian dan keterampilan masyarakat Kota Malang.
"Dunia pendidikan ini sifatnya langsung untuk meningkatkan kerja. Ini jadi salah satu yang bisa kita lakukan," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?