Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024, Ini Tips Dandim Lamongan untuk Masyarakat

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dalam beberapa tahun terakhir, muncul ancaman nyata dalam bentuk penyebaran hoaks atau kabar bohong yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap calon dan proses pemilu secara keseluruhan. Dalam upaya memerangi fenomena ini, Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, memberikan tips menangkal hoaks jelang Pemilu 2024.

Berbicara kepada wartawan TIMES Indonesia, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menjelaskan bahwa hoaks memiliki potensi yang sangat merusak. Hal ini terbukti dalam pemilu sebelumnya, di mana banyak berita bohong yang menimbulkan kekacauan dan kebingungan di kalangan masyarakat.

Sebagai langkah awal, Dandim Lamongan menyarankan masyarakat untuk selalu menjadi konsumen berita yang kritis. 

"Jangan langsung percaya begitu saja pada setiap informasi yang diterima. Selalu verifikasi kebenaran berita dengan mencari sumber yang terpercaya atau melalui platform resmi yang memiliki reputasi baik," kata Dandim.

Selain itu, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan juga menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital. Masyarakat perlu memahami cara kerja dan karakteristik dari berbagai platform media sosial yang seringkali menjadi sarana utama penyebaran hoaks. 

"Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang media sosial, masyarakat dapat lebih bijak dalam memilah informasi yang benar-benar valid," ungkapnya.

Dalam konteks pemilu, Dandim Lamongan juga mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita provokatif yang tujuannya adalah untuk menciptakan ketegangan dan perpecahan. Menjelang Pemilu 2024, di mana tensi politik diperkirakan akan semakin tinggi, penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Selanjutnya, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan mengingatkan pentingnya berpartisipasi aktif dalam memberantas berita hoax jelang pemilu. Jika menemukan berita yang mencurigakan, masyarakat diharapkan untuk melaporkan kepada pihak berwenang atau badan yang berkompeten dalam menangani hal tersebut. Misalnya, KPU atau lembaga yang mengawasi kegiatan pemilu.

Terakhir, Dandim Lamongan juga menekankan peran media dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. 

Media massa memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pemberitaan yang berkualitas dan berdasarkan fakta yang valid. Jurnalis juga diharapkan untuk selalu melakukan verifikasi yang ketat sebelum menulis dan menyebarkan berita, serta tidak terjebak pada bias politik tertentu.

Dalam kesimpulan, dengan menerapkan tips yang diberikan oleh Dandim Lamongan, masyarakat diharapkan dapat mencegah penyebaran berita hoax jelang Pemilu 2024. 

"Keaktifan dan kekritisan dalam mengonsumsi informasi merupakan kunci utama dalam memerangi ancaman hoaks ini. Dengan demikian, diharapkan pemilu akan berjalan lebih transparan, adil, dan penuh integritas," tandasnya. (*)