Sinergi Polbangtan Malang dan Komisi IV DPR RI, Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh di Mojokerto

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program utama penumbuhan dan cetak 2,5 juta petani milenial. Sebagai U ...

Mei 22, 2023 - 22:40
Sinergi Polbangtan Malang dan Komisi IV DPR RI, Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh di Mojokerto

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program utama penumbuhan dan cetak 2,5 juta petani milenial. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah naungan BPPSDMP Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI turut andil dalam mensukseskan program utama tersebut. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kompetensi SDM khususnya petugas lapangan pertanian sangat penting.

“Petugas lapangan memiliki peran penting memajukan pertanian di Indonesia, yang merupakan sosok pembimbing petani dalam meningkatkan produktivitas,” kata Syahrul.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan meminta seluruh insan pertanian untuk menciptakan pertanian yang kokoh mendukung ketahanan bangsa.

“Pertanian kokoh dibutuhkan dengan membentuk SDM pertanian yang kuat, karena pertanian merupakan penyedia utama bahan pangan sekaligus lapangan pekerjaan, bahkan menyokong kestabilan ekonomi,” jelas Dedi.

Bimtek-petani-a.jpg

Bertempat di Kabupaten Mojokerto, Bimtek ini mengusung tema pertanian yang ramah lingkungan. Dihadiri Wakil Direktur Polbangtan Malang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, dan Anggota Komisi IV DPR RI.

Kegiatan Bimtek kali ini, dibuka oleh Anggota DPR RI Komisi IV Guntur Sasono. Guntur mengungkapkan bahwa pertanian yang ramah lingkungan diperlukan guna pemenuhan bahan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia. 

“Pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan perlu dilakukan untuk mendukung tercapainya swasembada \pangan.” ucap Guntur, pada Sabtu (20/5/2023).

Senada dengan Guntur, Wakil Direktur Polbangtan Malang, Hamyana mengatakan pertanian yang ramah lingkungan perlu dilakukan untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan, yaitu pertanian yang berkelanjutan secara ekonomi, ekologis, dan produksi.  

Hamyana juga menambahkan, salah satu upaya Polbangtan malang dibawah Kementan terus berupaya dan bersinergi dengan semua pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan guna mendukung terciptanya swasembada pangan

“Program ini semua demi menjaga ketahanan pangan,” ujar Hamyana.

Menghadirkan narasumber dari Polbangtan Malang, Lisa Navitasari, menuturkan bahwa pertanian ramah lingkungan perlu dilakukan mengingat degradasi lahan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pertanian kembali ke alam, pertanian ramah lingkungan. Pertanian ramah lingkungan dapat memanfaatkan bahan alami seperti pupuk organik, pupuk hayati, dan pestisida.

“Penggunaan pupuk kimia yang semakin meningkat setiap tahun berdampak pada menurunnya kesuburan tanah, selain itu penggunaan pestisida yang menyebabkan residu pestisida di tanah juga menurunkan kesuburan. Hal ini mengakibatkan perlunya alternative untuk meningkatkan kesuburan tanah agar produksi dan produktifitas tanaman terjaga,” papar Lisa. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow