Seminar Internasional Program IHiLEAD: “Artificial Inteligen (AI) Bukan Pengganti Manusia”

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Widyagama (UWG Malang) terus mengukuhkan kehadirannya di dunia pendidikan tinggi internasional.

Kepala Humas UWG Malang, Niken Paramita SS MPd., hadir mewakili Rektor UWG Malang, Prof Dr. Agus Tugas Sudjianto ST MT, dalam acara Seminar Internasional Program IHiLEAD (Indonesia Higher Education Leadership) yang diadakan di kampus STIE Malangkucecwara (kampus ABM Malang) Selasa (10/10/2023).

Seminar ini merupakan bagian dari inisiatif konsorsium yang melibatkan Kemendikbudristek, tujuh perguruan tinggi di Indonesia, dan tiga di Eropa, yang didukung oleh Hibah Erasmust European Union.

Tema yang diusung dalam seminar kali ini adalah “Leadership for the New World,” yang bertujuan untuk membahas peran kepemimpinan dalam menghadapi tantangan-tantangan baru di era global yang selalu berubah.

Dalam acara ini, terdapat dua pembicara utama. Pertama, Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM., Kepala LLDIKTI VII Jawa Timur, memberikan perspektifnya mengenai kepemimpinan dan tantangan mengelola sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Beliau menggarisbawahi pentingnya memahami teori-teori kepemimpinan dalam menghadapi dinamika organisasi modern.

Pembicara kedua, Prof. Pilar Ibarrondo Davila, Vice Dean of Academic Affair Grana University Spanyol, berbagi pengalaman dari sektor Agrifood di provinsi Granada, Spanyol. Beliau menjelaskan bahwa sektor Agrifood di sana didominasi oleh UMKM, yang berkontribusi sebanyak 99 persen dari pelaku usaha di sektor tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa investasi dan performa bisnis oleh perusahaan agrifood Costa Tropical mengalami peningkatan, yang berdampak positif pada peningkatan lapangan kerja, terutama setelah pandemi COVID-19.

Drs. Bunyamin, MM., PhD, Rektor STIE Malangkucecwara / ABM Malang, juga ikut berpartisipasi dalam seminar ini dengan membahas topik “Leadership in Higher Education in the Era of Artificial Intelligence.” Beliau menggarisbawahi pentingnya persiapan sistem pembelajaran yang adaptif dalam menghadapi era kecerdasan buatan (AI). Beliau juga menekankan perlunya memperhatikan keamanan data dalam mengembangkan teknologi AI dan mengembangkan strategi pembelajaran berkelanjutan, bahkan bagi staf-staf yang memasuki usia pensiun.

Dalam kesimpulannya, Drs. Bunyamin mengingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) bukanlah pengganti manusia, tetapi sebuah alat yang dapat memberikan sentuhan unik pada produk-produk yang dihasilkan olehnya. Dengan pemahaman yang baik tentang AI, pemimpin dapat memanfaatkannya secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi mereka.

Seminar internasional ini menjadi salah satu wadah penting bagi Universitas Widyagama Malang untuk terus berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin kompleks.(*)