SAS Institute Bekerjasama Dengan UNJ Gelar Peluncuran dan Bedah Buku Biografi 70 Tahun Prof. Said Aqil Siroj Dalam Membangun Peradaban

Said Aqil Siroj (SAS) Institute bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara peluncuran

Februari 22, 2024 - 21:30
SAS Institute Bekerjasama Dengan UNJ Gelar Peluncuran dan Bedah Buku Biografi 70 Tahun Prof. Said Aqil Siroj Dalam Membangun Peradaban

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Said Aqil Siroj (SAS) Institute bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara peluncuran dan bedah buku “Kiai Pesantren Membangun Peradaban: 70 Tahun Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA”. Buku ini merupakan karya Dr. Sa’dullah Affandy yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan juga Direktur Eksekutif SAS Institute. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 22 Februari 2024 ini bertempat di Aula Latif Hendraningrat, Gedung Dewi Sratika Lantai 2, Kampus A UNJ. Pada kegiatan ini, narasumber bedah buku antara lain Fachry Ali, Prof. Nadirsyah Hosen, dan Prof. Rokhmin Dahuri. Turut hadir juga pada kegiatan ini Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ beserta pimpinan di lingkungan UNJ dan juga Prof. Said Aqil Siroj. Pada kegiatan ini juga Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin memberikan sambutannya melalui tapping video secara daring.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan UNJ, tokoh agama, perwakilan organisasi masyarakat (ormas), insan media, dan masyarakat umum.

Buku karya Dr. Sa’dullah Affandy ini terdiri dari lima BAB yang secara beruntun bercerita tentang perjalanan hidup Prof. Said Aqil Siroj. BAB 1 berisi riwayat hidup, BAB 2 perjuangan dan pemikiran, BAB 3 meneguhkan sikap nasionalisme, BAB 4 membangun keindonesiaan, dan BAB 5 konsistensi bersikap dan bertindak. Buku ini juga dilengkapi lampiran pidato pada Pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Bandar Lampung 2021.

SAS-Institute-UNJ-2.jpg

Tokoh yang akrab dipanggil Kang Said, demikian sapaan khas "Wong Cerbon", merupakan salah satu "ulama besar" yang dimiliki kaum Nahdliyyin. Buku ini mengulas perjalanan hidup, kisah perjuangan, dan cakrawala pemikirannya.Tidak hanya itu, pengabdian, perjuangan, dan pengorbanan untuk kemanusiaan juga dibahas. Banyak hal yang dapat pembaca ambil dari tauladan sosok Kang Said sebagai pecinta ilmu, penggemar baca kitab dan buku, senang berdiskusi dan berorganisasi, serta berwawasan luas.

Kang Said juga akrab dengan Gusdur. Dimana Gusdur mengajak Kang Said untuk beraktivitas di Nahdlatul Ulama. Pada saat itu pula, di tahun pertamanya aktif, Kang Said diamanahi sebagai Wakil Katib Aam PBNU. Gusdur mempromosikan Kang Said dengan sebutan "Doktor muda NU yang berfungsi sebagai Kamis berjalan dengan disertasi lebih dari 1000 referensi".

Pada sambutan pembuka, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengatakan bahwa sosok Buya Said adalah ulama dan guru bangsa yang pemikirannya orisinil dan komprehensif. Beliau merupakan jembatan dan teladan dalam memperjuangkan keislaman yang moderat dalam bingkai kebhinekaan NKRI. Buku biografi Prof. Said Aqil Siroj yang ditulis oleh Dr. Sa’dullah Affandy ini menjadi oase pembuka sekaligus petunjuk jalan bagi generasi kedepan, khususnya mengenai Islam Nusantara, ungkap Prof. Komarudin.

Pada kesempatan ini juga Prof. Said Aqil Siroj yang turut hadir pada kegiatan ini mengatakan bahwa kehadiran buku biografi ini bukan bermaksud untuk pamer, riya’ atau ujub, apalagi membanggakan diri. Tapi semata-mata hanya sekedar catatan perjalanan hidup saya yang penuh liku, baik yang sukses maupun yang tidak. Dari buku ini, semoga ada yang bisa diambil manfaat dan hikmahnya untuk menjadi pelajaran para pembaca, khususnya anak-cucu saya dan santri-santri saya sendiri, ucap 
Prof. Said Aqil Siroj.

Sementara itu Dr. Sa’dullah Affandy pada kesempatan bedah buku karyanya mengatakan bahwa Kang Said adalah tokoh istimewa yang dimiliki NU. Sumbangsih pemikiranya untuk bangsa ini tak terbilang, mulai dari masalah nasionalisme berkeadilan, Islam yang toleran dan damai, pendidikan yang maju dan berperikemanusiaan, hingga humanisme universal. Semua itu adalah cerminan dari ide-ide pokok Kang Said yang tertuang dalam konsep Islam Nusantara. Selaku penulis, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terbitnya buku ini, diantaranya Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ. Semoga buku ini bermanfaat dan memberikan pencerahan kepada pembacanya. Aamin, ungkap Dr. Sa’dullah Affandy. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow