Program Pengabdian Masyarakat, Tim Dosen UNMER Malang Dampingi Padepokan Seni Panji Asmoro Bangun

TIMESINDONESIA, MALANG – UNMER Malang melalui program hibah 'UNMER Membangun Desa' melakukan pendampingan kepada Padepokan Seni Panji Asmoro Bangun dengan durasi enam bulan, sejak September 2023 hingga Maret 2024.

Terdapat beberapa program dalam rangkaian pendampingan, yaitu pelatihan pembuatan topeng masal dengan mendatangkan ahli dalam pembuatan sovenir berbahan viber yang dilaksanakan di Padepokan Asmoro Bann pada 8 November 2023. 

Program ini dibuat karena adanya permasalahan yang dihadapi oleh Padepokan Seni Panji Asmoro Bangun dalam memproduksi topeng untuk kegiatan mewarnai topeng sekaligus sebagai souvenir untuk wisatawan.

“Karena produksi kami dari kayu, pembuatannya lama. Kami tdk bisa menerima kunjungan dalam jumlah banyak dan sering. program pembelajaran membuat topeng dari bahan viber membuat proses pengerjaan lebih cepat,” ujar Handoyo, pengelola Padepokan Asmoro Bangun.

Tim program pengabdian diketuai oleh Dr. Diyah Sukanti Cahyaningsih, SE., M.SA., dengan beranggotakan Dr. Ana Mariani, S.Sos., M.Si., Sri Widayati, S.Pd., M.Si dengan didukung mahasiswa FEB. 

Salah satu output dari program pendampingan ini adalah pembuatan video kegiatan yang berisi informasi seputar aktivitas wisata hingga fasilitas yang tersedia. Video ini berfungsi untuk memperkenalkan Padepokan sebagai destinasi wisata literasi budaya kepada khalayak luas.

Dr. Diyah Sukanti juga menjelaskan pentingnya pembuatan buku saku untuk pengelola Padepokan. “Kami juga membuat buku saku yang bisa dimanfaatkan oleh pengelola, yang berisikan tips untuk mengatur keuangan, menghitung harga paket wisata edukasi agar wisatawan mudah mengetahui biaya yang dikeluarkan dan fasilitas yang didapatkan,” ujar Dr. Diyah. 

Handoyo mengucapkan rasa terima kasih atas program pendampingan yang dilakukan oleh tim dosen UNMER Malang. 

“Memang program ini salah satu yg kami nantikan, karena banyaknya pengunjung yg datang ke tempat kami utk belajar mewarnai topeng. Melalui program ini, kami bisa menambah tenaga kerja dan juga produksi lebih cepat, karena memakai media yg cepat kering,” ujar Handoyo. 

Dr. Diyah menyampaikan harapannya atas terlaksananya program ini. “Harapan kami pendampingan ini dapat berkelanjutan untuk melengkapi kebutuhan padepokan yang belum dapat terpenuhi pada pendampingan kali ini, seperti pengelolaan keuangan yang  baru diberikan 20% dari seharusnya, keberlanjutan usaha, penambahan fasilitas wisata agar lebih lengkap sebagai tempat tujuan wisata,” jelasnya. (*)